tirto.id - Penggawa timnas Vietnam, Doan van Hau telah meminta maaf kepada pemain timnas Indonesia, Evan Dimas yang mengalami cedera usai benturan yang terjadi dalam laga final SEA Games 2019 cabang sepak bola, Selasa (10/12) kemarin.
Menurutnya, ia tidak bermaksud membuat pemain asal Barito Putera tersebut cedera. Dilansir dari Bongda, ia pun mengatakan bahwa kejadian tersebut bakal menjadi pelajaran baginya.
“Dalam sepak bola, [terkadang] tidak bisa dihindari benturan keras. Dalam situasi itu, Evan Dimas cedera. Di lapangan ada benturan, namun di luar lapangan kami punya gairah yang sama terhadap sepak bola,” katanya.
“Saya meminta maaf pada Evan Dimas dan ini adalah pelajaran untuk saya,” imbuhnya.
Di lain pihak, Evan Dimas pun telah menerima permintaan maaf Doan van Hau. Seperti diketahui, dalam laga tersebut, Evan terpaksa diganti Syahrian Abimanyu pada menit 21.
“Dia sempat meminta maaf kepada saya. Saya pribadi sudah memaafkan, tidak ada sakit hati,” ucap Evan.
Usai ditarik ke luar lapangan, Indonesia kesulitan untuk menembus pertahanan Vietnam yang bermain rapat. Sebaliknya, The Golden Stars mampu memaksimalkan serangan balik dan membuahkan tiga gol melalui brace Doan van Hau dan satu gol tambahan dari Do Dung Hung.
Pelatih Timnas U23, Indra Sjafri mengaku bahwa hilangnya Evan Dimas membuat permainan Garuda berubah.
“Saya pikir itu sangat berpengaruh terhadap performa tim. Pergantian pemain yang bukan karena kebutuhan taktik tentu akan menjadi masalah,” kata Indra.
Dengan hasil ini, Indonesia gagal menyamai prestasi pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Saat itu, Garuda sukses meraih medali emas setelah menang atas Thailand lewat adu penalti (4-3).
Sementara bagi Vietnam, raihan yang dicapainya merupakan kali pertama sejak 60 tahun lalu atau ketika gelaran pertama kali dihelat. Terakhir kali Vietnam meraih medali emas terjadi pada SEA Games 1959 saat masih bernama Vietnam Selatan.
Sejauh ini, rekor medali emas terbanyak cabang sepak bola masih dipegang Thailand dengan 16 emas.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus