tirto.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil meraup laba bersih sebesar Rp2 triliun pada kuartal III/2017. Pencapaian ini tumbuh 24 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni hanya sebesar Rp1,62 triliun.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan pertumbuhan positif perseroan pada kuartal III/2017 didorong dari kebijakan pemerintah yang proaktif dalam memberikan stimulus bagi pertumbuhan industri, terutama perbankan dan properti.
"Meski tahun ini diwarnai berbagai tantangan global, kami meyakini mampu mencapai target laba bersih yang ditetapkan pada tahun ini, yakni lebih dari Rp3 triliun," katanya saat konferensi pers di Menara BTN, Senin (23/10/2017).
Maryono menambahkan capaian laba bersih BTN disumbang oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 17 persen menjadi Rp6,54 triliun, dari Rp5,59 triliun di periode yang sama tahun lalu. Kenaikan pendapatan bunga bersih didukung dari peningkatan kredit dan pembiayaan.
BTN mencatat nilai kredit dan pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp184,5 triliun, tumbuh 20 persen, dari periode yang sama tahun lalu. Adapun, kinerja positif BTN tersebut berada di atas pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 8,3 persen.
Kredit perumahan BTN menjadi penyumbang terbesar total pinjaman perseroan, yakni sebesar Rp167,16 triliun atau 90,61 persen dari total pinjaman. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, yakni 31 persen menjadi Rp68,34 triliun.
"Dengan capaian itu, kami menjadi pemegang pangsa pasar KPR subsidi terbesar sebesar 96,69 persen. Namun, jika dibandingkan dengan KPR secara keseluruhan, pangsa pasar BTN mencapai 35,62 persen per Juni 2017," tutur Maryono.
Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kotor BTN per September 201 turun menjadi 3,07 persen dari sebelumnya 3,6 persen pada September 2016. Sementara NPL bersih mencapai 2,06 persen turun dari 2,4 persen.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Addi M Idhom