tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih menyalurkan kredit hingga Rp930,7 triliun pada kuartal I-2020. Ini berarti masih ada kenaikan kredit hingga 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia.
Kredit kepada UMKM masih mendominasi dengan pangsa pasar kredit BRI sebesar 78,31%.
Namun, BRI mencatat penurunan laba bersih sebesar 0,3% dari Rp8,2 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp8,17 triliun pada kuartal I-2020. Sementara jumlah simpanan nasabah mengalami peningkatan 9,9% menjadi Rp1.029 triliun.
Dari sisi NPL, terdapat kenaikan dari 2,42% (Q1 2019) menjadi 3% (Q1 2020). Dirut BRI Sunarso mengatakan, NPL mengalami kenaikan tetapi dalam kondisi yang terkendali, di bawah ketentuan BI sebesar 5%.
BRI selama periode 16 Maret hingga 26 Mei 2020 telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 2.303.429 debitur yang terdampak pandemi, dengan total baki debet Rp140,24 triliun.
Untuk rasio kecukupan modal (CAR) mengalami penurunan dari 21,91% (Q1 2019) menjadi 18,56% (Q1 2020). Sunarso mengatakan, penurunan CAR terjadi karena adanya pencadangan PSAK 71 dan juga pembayaran dividen yang lebih cepat.
“Permodalan masih terjaga dengan baik yang mencerminkan kemampuan tumbuh dan menghadapi risiko,” jelas Sunarso, dalam paparannya di depan para pemimpin redaksi, Jumat (5/6/2020).
Sunarso juga menjelaskan, perseroan menerapkan sejumlah protokol selama pandemi COVID-19. Dari sisi SDM, BRI melakukan penyesuaian jam kerja operasional, split operation, dan Work From Home. Juga dilakukan physical distancing bagi pekerja dan nasabah, serta menyiapkan fasilitas-fasilitas preventif. BRI juga menggencarkan digitalisasi perbankan. Dari sisi bisnis, BRI menjaga kualitas dengan melakukan restrukturisasi sesuai PJOK No. 11 Tahun 2020 dan selektif menggarap sektor-sektor yang tumbuh di tengah pandemi seperti sektor pertanian, obat-obatan, alat kesehatan, e-commerce, dan logistik.
Terkait dana program penyelamatan ekonomi nasional (PEN) yang digelontorkan pemerintah ke sejumlah BUMN, Sunarso menyatakan sejauh ini BRI belum mendapatkannya.
“Ya kita berharap dapat. Kalau tidak? "Ya harus dapat," kata Sunarso.
Ia mengaku saat ini BRI mendapat komitmen pembiayaan dari sindikasi internasional senilai 1 miliar dolar AS.
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Abdul Aziz