tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menganggap pengulangan narasi Capres nomor urut 02 sebagai suatu hal yang wajar. Narasi soal kekayaan dikuasai asing terus disampaikan karena dianggap sebagai masalah utama Indonesia sekarang.
Menurut Wakil Ketua BPN Eddy Soeparno kekayaan negara bocor ke luar negeri dan menjadi masalah fatal. Akibatnya banyak potensi negara yang tidak bisa dirangkul.
"Karena permasalahan kita yang terbesar selama ini adalah masalah anggaran. Ekonomi kita terpuruk, anggaran selalu ketat, dan pemanfaatan anggaran itu menurut Pak Prabowo tidak serta-merta tepat guna," kata Eddy di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Beberapa hal yang dianggap tak tepat guna misalnya adalah jalur tol yang dibangun di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Peminat dari jalur bebas hambatan itu sedikit dan dianggap tak menguntungkan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani tak mau menanggapi terlalu jauh. Dia mempersilakan masyarakat menilai apakah Prabowo hanya berkelakar atau memang mempunyai tujuan yang jelas.
"Artinya itu memang style pak prabowo, biar masyarakat menilai apakah repetisi seperti itu substsntif atau hanya gimmick saja," kata Arsul di lokasi yang sama.
Prabowo Subianto menyatakan khawatir dengan langkah pemerintah Joko Widodo di bidang ketahanan nasional, yang menurutnya terlalu banyak mengizinkan perusahaan asing untuk mengatur pelabuhan dan bandar udara Indonesia.
"Ada satu hal yang merisaukan mengganjal dalam masalah kedaulatan teritorial, kaitannya dengan pertahanan keamanan. Sedikit negara di dunia yang mengizinkan pelabuhan pelabuhan dan lapangan lapangan terbang bandara dikelola oleh pihak asing. Tapi pemerintah Bapak terlalu banyak mengizinkan perusahaan asing," tutur Prabowo di debat keempat Pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019) pukul 20.00 WIB.
Menjawab klaim Prabowo tersebut, Jokowi menyatakan langkah yang telah ditempuhnya selama ini telah banyak dilakukan juga di negara lain.
"Saya melihat Pak Prabowo ini terlalu khawatir dengan [hal] yang sebetulnya negara lain juga melakukan," kata Jokowi. Jokowi juga menegaskan tidak akan memberikan satu senti meter pun kedaulatan Indonesia kepada negara lain.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra