tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) mencatat kebakaran permukiman di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024), menimbulkan 13 korban luka-luka.
Kepala BPBD DKJ, Isnawa Adji, menyebutkan belasan korban luka-luka akibat kebakaran itu telah menerima perawatan.
"BPBD DKJ mencatat kebakaran mengakibatkan 13 korban luka yang seluruhnya sudah ditangani dan mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit," kata Isnawa, melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).
Menurut Isnawa, kebakaran Kemayoran menimbulkan total 1.800 warga kehilangan kediaman masing-masing. Seribuan korban itu terdiri dari 125 balita, 256 laki-laki lansia, 269 perempuan lansia, 309 laki-laki dewasa, dan 391 perempuan dewasa.
Kemudian, 205 pelajar jenjang SD, 150 pelajar jenjang SMP, serta 95 pelajar jenjang SMA. Seribuan korban itu terdiri dari 600 kartu keluarga (KK).
"BPBD DKJ terus melakukan koordinasi dengan perangkat daerah dan lembaga/organisasi terkait untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pengungsi yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, sanitasi, hunian sementara, kesehatan, penerangan, administrasi kependudukan, dan lain-lain untuk bisa terus terpenuhi bagi warga terdampak," ucap Isnawa.
BPBD DKJ, kata dia, terkini telah menyerahkan sejumlah bantuan. Di antaranya, 120 dus air mineral, 1.800 kotak malanan siap saji, selimut 500 lembar, paket keluarga 500 buah, paket anak-anak 500 buah, 650 paket sandang, 500 matras, serta enam kipas angin.
Para korban kebakaran Kemayoran diungsikan ke tiga lokasi, yakni SDN 09 Kebon Kosong, Masjid Al-Ihsan, serta Lapangan Yusuf Hamka.
"Dalam waktu dekat, BPBD DKJ akan melakukan asesmen dan pendataan pascakebakaran dengan menerjunkan tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana dan tim Layanan Dukungan Psikososial untuk pendampingan kondisi psikologis para penyintas khususnya para ibu dan anak-anak di lokasi kejadian," kata Isnawa.
Sebelumnya, Kepala Sudin Gulkarmat DKJ, Asril Rizal berujar kebakaran Kemayoran bermula saat pemilik rumah berinisial J terbangun karena kediamannya sudah terkepung asap. Panik, J langsung melarikan diri dari kediamannya.
"Pak J sedang tidur, tiba-tiba terbangun sudah dikepung asap tebal. Kemudian, Pak J melompat menyelamatkan diri dari rumahnya," ucap Asril dalam keterangannya, Selasa.
Menurut dia, usai melarikan diri dari kediamannya, J meminta tetangga sekitar untuk membantu memadamkan kebakaran di rumahnya. Meski telah meminta bantuan tetangga sekitar, api cepat merambat di kediaman J.
Warga sekitar disebut tidak dapat memadamkan kebakaran kediaman J secara mandiri. Tak lama kemudian, warga meminta bantuan petugas pemadam kebakaran.
"Namun, api cepat membesar serta merambat ke rumah kanan kiri yang lokasinya padat penduduk. Sementara itu, api cepat merambat karena rumah semi permanen," tutur Asril.
Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat kemudian tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 12.30 WIB. Pemadaman serta pendinginan TKP berlangsung hingga 15.00 WIB.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama