tirto.id - Manajemen Madura United akhirnya memutus kontrak striker Boubacar Sanogo meski baru tiga bulan bermain di kompertisi GoJek Traveloka Liga 1 2017. Manajemen Madura United, menilai Sanogo tidak sesuai dengan kebutuhan tim.
"Per tanggal 10 Juli ini, kerjasama dengan Sanogo kami selesaikan dengan berbagai pertimbangan," ujar Presiden Klub Madura United FC, Achsanul Qosasi dalam rilisnya.
Achsanul Qosasi menambahkan sebenarnya pihak manajemen merasa sangat berat untuk memutus kontrak penyerang berusia 34 tahun tersebut. Namun, banyak pertimbangan lain yang harus diambil menjelang putaran kedua Liga 1 Indonesia. Ia memastikan bahwa pihak manajemen Madura United akan segera mencari pengganti Sanogo untuk didatangkan pada putaran kedua.
"Pasti akan ada pengganti Sanogo di putaran kedua. Semoga Madura United mendapatkan pemain sesuai kebutuhan di transfer windows kedua ini," imbuh dia.
Pemain kelahiran Pantai Gading itu bergabung dengan Madura United menjelang akhir masa transfer window pemain Liga 1, tepatnya pada Minggu, 30 April 2017. Sebelumnya ia pernah memiliki riwayat bermain di sejumlah klub Eropa seperti di Werder Bremen Jerman.
Sanogo memang tidak memiliki riwayat yang moncer sebagai striker haus gol. Selama empat tahun berkarier di Bundesliga bersama Werder Bremen, Kaiserslautern, Hamburger SV, dan Hoffenheim, ia total hanya mencetak 26 gol. Ketika memutuskan hengkang ke klub St Etienne pada 2009, Sanogo bahkan hanya mampu menorehkan 1 gol dari total 30 penampilan di Liga Prancis.
Sementara itu, selama berstatus sebagai pemain Madura United, Sanogo baru mampu mencetak satu gol dari total lima kali bermain. Ia dimainkan saat menghadapi Persija Jakarta, Perseru, Persegres Gresik United, Semen Padang serta Pusamania Borneo FC. Satu-satunya gol Sanogo ia cetak pada pertandingan melawan tim papan bawah, Persegres Gresik United.
Kegagalan mencatatkan torehan gol inilah yang disinyalir berbagai pihak turut menjadi alasan dilepasnya Sanogo oleh pihak manajemen Madura United. Alasannya, sebagai striker Boubacar Sanogo kalah produktif dibanding Peter Odemwinge dan Greg Nwokolo.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Agung DH