Menuju konten utama

BNPT dan TNI-Polri Kerja Sama Deteksi Ancaman Bom

BNPT bekerja sama dengan satuan antiteror TNI-Polri untuk mengantisipasi ancaman terorisme jelang Natal. Langkah itu diambil BNPT karena dikhawatirkan masih ada beberapa sel kelompok terorisme yang akan beraksi.

BNPT dan TNI-Polri Kerja Sama Deteksi Ancaman Bom
Sejumlah anggota kepolisian meneriakkan yel-yel saat mengikuti apel pengamanan Natal dan Tahun baru di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (22/12). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe.

tirto.id - Guna meningkatkan deteksi dini terhadap ancaman terorisme menjelang Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan sinergi bersama satuan antiteror TNI-Polri.

"Tentu saja kami terus bekerja sama mendeteksi sel-sel lain yang akan bergerak untuk melakukan teror dengan memanfaatkan momentum hari Natal dan tahun baru," kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dalam siaran persnya di Jakarta.

Seperti diberitakan Antara, Jumat (23/12/2016), langkah itu diambil BNPT karena dikhawatirkan masih ada beberapa sel kelompok terorisme yang akan bergerak pascapengungkapan beberapa rencana aksi terorisme oleh Densus 88 di Bekasi, Tangerang, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau.

Suhardi menambahkan, apresiasi tinggi harus diberikan atas pengungkapan beberapa rencana teror tersebut, padahal di negara lain beberapa aksi terorisme telah mencoreng kehidupan damai di muka bumi, seperti penembakan Duta Besar Rusia di Turki, bom bunuh diri yang menewaskan puluhan korban di Yaman, dan aksi teror dengan menabrakkan truk ke Pasar Natal di Berlin.

"Ini hasil penguatan koordinasi dalam pencegahan terorisme. Di negara lain aksi teror tidak bisa diantisipasi, tapi kita bisa menggagalkan," kata dia.

Akan tetapi, lanjut mantan Kabareskrim Polri ini, kewaspadaan tetap harus tinggi karena masih banyak sel teroris yang masih hidup di Indonesia.

"Kita tak boleh lengah. Kita harus terus bekerja keras melakukan sinergi dengan Densus 88 dan detasemen antiteror TNI, bagaimana mencegah dan mengurangi ancaman dan tindak pidana terorisme di Indonesia," ujarnya.

Pada bagian lain, Suhardi mengatakan BNPT akan segera membuat nota kesepahaman (MoU) dengan 25 kementerian dan lembaga negara untuk memantapkan pencegahan terorisme tahun depan.

"Keberadaan MoU dengan 25 kementerian dan lembaga itu akan membuat program penanggulangan terorisme yang lebih komprehensif ke depan," tuturnya.

Selain itu, BNPT telah merunut permasalahan terorisme mulai dari hulu sampai hilir dengan menggandeng para kelompok ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk yang diharapkan bisa menghasilkan langkah yang tepat dalam penanganan terorisme.

BNPT juga sedang menyelesaikan pembangunan pusat deradikalisasi berstandar internasional dari segi sistem keamanan dan program deradikalisasinya yang diharapkan sudah beroperasi bulan Januari 2017.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari