Menuju konten utama

BNI Siap Akuisisi Fintech untuk Jawab Tantangan Zaman

Bank BNI mulai melirik peluang untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan rintisan (start-up) penyedia layanan Financial Technology (Fintech).

BNI Siap Akuisisi Fintech untuk Jawab Tantangan Zaman
Ilustrasi Fintech. Getty Images/iStockphoto.

tirto.id - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mulai berminat untuk menggarap peluang bisnis dalam penyediaan layanan keuangan berbasis digital (financial technology/fintech).

Direktur Bisnis Menengah BNI Putratama Wahju Setiawan mengatakan pihaknya menyadari betul sejumlah penyedia layanan fintech kini mulai mendapatkan porsi besar dalam transaksi keuangan. Dia juga mengakui fenomena dampak dari kemajuan teknologi ini berpengaruh besar terhadap industri perbankan.

Putratama sempat mengungkapkan strategi BNI untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan fintech. Salah satu yang telah direncanakan yaitu mengakuisisi perusahaan rintisan (startup) Fintech yang dinilai potensial. Meskipun demikian, dia menyebutkan biaya untuk mengakuisisi perusahaan fintech tidak murah.

“Kalau memang ada yang terbukti bagus, kami bisa langsung akuisisi. Memang lebih besar biayanya, tapi kami bisa meminimalisir risikonya,” kata Putratama di kantornya, Jakarta, pada Rabu (8/11/2017).

Putratama mengimbuhkan BNI juga berencana segera merilis produk perbankan digital terbaru. Meski belum bersedia memerinci detail rencana itu, Putratama mengklaim produk perbankan digital tersebut bakal menjadi kombinasi yang ideal.

“Setelah ekosistem terbentuk, orang akan nyaman menggunakan fasilitas itu. Kami harus lebih fleksibel dari sisi penggunanya,” kata Putratama.

Dia berpendapat gencarnya aksi perusahaan penyedia layanan keuangan berbasis digital dalam melebarkan sayapnya selama ini didukung oleh perilaku masyarakat usia produktif atau generasi millennial saat ini. Sementara berdasarkan data BNI, nasabah perusahaan perbankan plat merah ini yang tergolong kelompok millennial ada 62 persen dari jumlah keseluruhan.

“Bank harus berubah dan berupaya membuat nasabah semakin nyaman bertransaksi, tanpa menjadi lemah pada sisi keamanannya. Fintech belakangan ini sangat agresif,” ujar Putratama.

Kendati demikian, Putratama mengklaim posisi kalangan perbankan saat ini tidak sedang berupaya melawan gempuran fintech yang terus berkembang. “Itu (fintech) sebagai stimulus, sementara bank merespon. Pasar pun akan mengikuti nantinya,” kata dia.

Baca juga artikel terkait FINTECH atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom