Menuju konten utama

BMKG Sebut Badai Cempaka Pengaruhi Cuaca Buruk di Palembang  

Intensitas curah hujan di Palembang satu bulan ke depan mengalami peningkatan

BMKG Sebut Badai Cempaka Pengaruhi Cuaca Buruk di Palembang   
Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/11/2017). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Staf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kenten Dara Kasihairani menyatakan badai tropis cempaka yang tengah terjadi turut mempengaruhi buruknya cuaca di Palembang.

Ia menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca, intensitas curah hujan di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten/kota ini satu bulan ke depan mengalami peningkatan hingga di atas 400 milimeter dari sebelumnya sekitar 300 mm.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi, Kenten, Palembang mengimbau masyarakat Sumatera Selatan mewaspadai peningkatan curah hujan disertai angin kencang pada akhir November hingga Desember 2017.

Sebagaimana diberitakan Antara, Dara Kasihairani menyatakan, dalam satu bulan ke depan perlu mewaspadai peningkatan curah hujan karena secara statistik pada Desember merupakan salah satu bulan puncak hujan.

Badai Cempaka diperkirakan membawa dampak bagi kondisi cuaca yaitu adanya hujan lebat yang terjadi di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua, gelombang tinggi dan pantai-pantai mengalami pasang air laut.

Dara Kasihairani menegaskan bahwa kondisi tersebut perlu diwaspadai dengan meningkatkan berbagai langkah antisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor yang bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Selain perlunya meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor, ia juga mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai berbagai penyakit seperti malaria, flu, batuk, serta diare.

Dara Kasihairani juga menyatakan, dengan kewaspadaan yang tinggi tersebut diharapkan masyarakat bisa terhindar dari kerugian harta benda dan jiwa, serta dapat diminimalkan timbulnya gangguan kesehatan masyarakat dampak musim hujan.

Baca juga artikel terkait BADAI CEMPAKA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani