tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 14-18 Februari 2023.
"Waspada terhadap risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Lombok, Cucu Kusmayancu dikutip dari Antara, Selasa (14/2/2023).
BMKG melaporkan perkembangan kondisi cuaca saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia.
Kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu di antaranya kondisi aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTB.
"Kondisi Monsoon Asia yang masih aktif serta adanya siklon tropis, pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan," kata Cucu.
Cucu mengatakan pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat meningkatkan aktifitas konvektif. Hal itu dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 14 hingga 18 Februari 2023 di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur.
"Selain itu, cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu," kata Cucu.