Menuju konten utama

BMKG: Gempa di Kepulauan Sangihe Dipicu Lempeng Laut Maluku

Gempa menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III-IV MMI.

BMKG: Gempa di Kepulauan Sangihe Dipicu Lempeng Laut Maluku
Ilustrasi Gempa. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah pantai tenggara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dipicu lempeng Laut Maluku. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi terjadi pada pukul 10.38 WIB.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,30 lintang utara dan 125,75 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 kilometer arah timur laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada kedalaman 70 km," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis, Kamis (5/10/2023).

Dia menuturkan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku. Dia merinci hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Dia menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust). Gempa tersebut menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity).

"Artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," bebernya.

Gempa juga terasa di daerah Nusa Tabukan, Tabukan Utara, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Sementara itu, dia menuturkan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Lebih lanjut, dia menuturkan, hingga pukul 11.00 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Intan Umbari Prihatin