tirto.id - Usai banjir bandang yang melanda wilayah Bandung di sektiar Cicaheum, hari ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyampaikan wilayah Bandung masih akan berpotensi turun hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Hujan deras disertai angin kencang dan petir juga berpotensi melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat seperti Bogor, Sumedang, Kuningan, Majalengka, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran pada siang hingga menjelang malam hari.
Secara umum suhu udara di Jawa Barat berkisar antara 18-33 derajat Celsius. Kelembaban udara secara umum berkisar antara 57-95 persen.
Pada pagi hari, berpotensi hujan ringan di sebagian wilayah Bekasi utara, dan Sukabumi selatan.
Antara siang dan sore hari, berpotensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Purwakarta, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.
Malam hari, masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di sebagian wilayah Bekasi, Subang Utara, Indramayu, Bandung, Sumedang, Kuningan, Majalengka, Cirebon, Ciamis dan Banjar.
Sebelumnya banjir bandang yang disertai dengan lumpur, akibat luapan Sungai Cicabe melanda sebagian wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, pada Selasa sore (20/3/2018). Wilayah yang terdampak parah oleh banjir itu ialah kawasan Cicaheum, Kota Bandung.
Akibat banjir itu, ada 17 mobil yang sedang terparkir pada sebuah garasi di Cicaheum terseret arus air hingga bertumpuk dan rusak parah.
Beberapa mobil pun sampai terbawa arus banjir hingga ke permukiman warga. Tak hanya itu, jalur menuju permukiman pun terputus akibat timbunan lumpur tebal sampai setinggi 50 sentimeter.
Anggota Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Totoy Yuhasmana mengatakan, saat meninjau lokasi tertumpuknya mobil, ia sempat mencium aroma bensin. Totoy membenarkan banjir itu merupakan air kiriman dari luapan Sungai Cicabe. Sementara ini, Totoy mencatat, selain sejumlah mobil rusak, ada juga 8 unit motor dilaporkan hanyut diterjang arus banjir.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri