Menuju konten utama

Biografi Gus Baha Ulama yang Dikunjungi Ganjar Pranowo

Biografi Gus Baha ulama yang dikunjungi bakal capres Ganjar Pranowo.

Biografi Gus Baha Ulama yang Dikunjungi Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahim dengan Kiai Haji Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha di Kabupaten Rembang, Rabu (3/5/2023). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng)

tirto.id - Nama ulama Gus Baha akhir-akhir ini jadi sorotan publik usai Ganjar Pranowo mengunjunginya di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembanagan Ilmu Al Quran (LP3IA) pada Rabu, 3 Mei 2023.

Ganjar menyebut bahwa kedatangannya adalah untuk mengobrol dan bersilaturahmi kepada sang ulama. Dia mengungkapkan bahwa Gus Baha memberikan pelajaran mengenai cara mengelola berbagai permasalahan.

"ikut nyantri sebentar sama Gus Baha, diceritakan cara-cara yang selalu menyejukkan, dan menunjukkan contoh beberapa persoalan bisa diselesaikan," kata Ganjar dalam keterangan tertulis dikutip Antara News.

Menurut Ganjar, apabila biasanya dia kerap menyimak ilmu dari Gus Baha secara online, kedatangannya kali ini membuat dia bereksempatan untuk mengobrol bersama dengan saling bertatap langsung.

“Kalau biasanya cuma jadi santri online lewat youtube maupun spotify, alhamdulillah sore ini bisa ikut ngobrol dua jam dengan beliau. Obrolan yang rasanya seperti ngaji, karena daging semua. Hehehe. Maturnuwun Gus Baha. Mugi tansah pinaringan kesarasan lan kawilujengan, tulis Ganjar pada akun Twitternya.

Setelah resmi ditasbihkan oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo mulai melakukan maneuver politiknya dengan mengunjungi sejumlah ulama di Pulau Jawa salah satu diantaranya adalah Gus Baha.

Profil Gus Baha

Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha merupakan ulama kelahiran 29 September 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, anak dari Kiai Nursalim and Nyai Yuhanidz.

Dia memiliki istri bernama Ning Winda, keduanya dikaruniai tiga orang anak, mereka adalah Tasbiha Mahmida, Hassan Tasbiha, dan Mila Tasbiha.

Gus Baha adalah sosok ulama ahli tafsir Al-Qur’an, dia juga merupakan murid dari Kiai Maimun Zubair. Dibesarkan dari keluarga besar ulama, sejak kecil dia sudah mengenyam pendidikan agama.

Ayahnya, Kiai Nursalim merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembanagan Ilmu Al Quran (LP3IA).

Kia Nursalim wafat pada tahun 2005 silam. Sehingga, Gus Baha meneruskannya menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tahdizul Quran LP3IA.

Dari keluarga Ayahnya, Gus Baha merupakan generasi keempat ahli Al-Qur’an. Sementara dari keluarga Ibunya, Nyai Yuhanidz, dia masih bagian dari keluarga besar ulama Lasem. Istrinya, Ning Winda adalah anak dari seorang Kiai Pondok Pesantren Sidogiri.

Gus Baha memang tidak memiliki gelar keilmuan perguruan tinggi formal. Namun, karena keilmuannya yang mendalam pada tafsir Al-Qur'an, dia diminta menjadi Ketua Tim Lajnah Mushaf, Universitas Islam Indonesia (UII).

Secara keilmuan Gus Baha sejajar dengan sejumlah profesor dan doktor ahli Al Qur’an seluruh Indonesia seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra