Menuju konten utama

Biofarma Ajukan Rp45,5 Triliun untuk Beli 260 Juta Vaksin Sinovac

PT Biofarma (Persero) mengajukan anggaran pembiayaan sebesar Rp45,5 triliun untuk pembelian 260 juta vaksin yang berasal dari Sinovac.

Biofarma Ajukan Rp45,5 Triliun untuk Beli 260 Juta Vaksin Sinovac
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto bersiap memberikan keterangan pers tentang perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat (18/9/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - PT Biofarma (Persero) mengajukan anggaran pembiayaan sebesar Rp45,5 triliun untuk pembelian 260 juta vaksin dari Sinovac. Nilai tersebut terdapat dalam bahan paparan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual pada Senin (12/10/2020).

Dalam bahan paparan tersebut, Airlangga menjelaskan, uang muka yang diperlukan untuk tahap awal pembelian yaitu sekitar Rp3,6 triliun pada Oktober 2020. Sementara, total uang muka yang harus disiapkan sampai 2022 mendatang sebesar Rp24,21 triliun.

Jadwal kedatangan vaksin disertakan dalam bahan paparan yakni 15 juta dosis vaksin sudah siap berada di Indonesia pada 30 November 2020. Kemudian vaksin akan datang lagi dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis vaksin pada 5 Januari 2021.

Lalu 20 juta dosis vaksin akan datang pada 28 Januari 2021, 5 juta dosis vaksin pada 26 Februari 2021, 32 juta dosis vaksin pada 29 Maret 2021, 21 juta dosis vaksin pada 30 April 2021, 20 juta dosis vaksin pada 31 Mei 2021, 33 juta dosis vaksin pada 29 juni 2021.

Kemudian 30 juta dosis vaksin pada 31 Juli 2021, 26 juta dosis vaksin pada 30 Agustus 2021, 29 juta dosis vaksin pada 30 September 2021 kemudian yang terakhir 19 juta dosis vaksin akan datang pada 30 Oktober 2021. Sehingga total ada 260 juta vaksin yang akan dikirim dari Sinovac ke Indonesia dalam satu tahun.

Untuk tahap awal, Airlangga menjelaskan pemerintah akan memfokuskan pemberian vaksin kepada 3,4 juta orang yang terdiri atas paramedis, TNI-Polri, penegak hukum dan pelayan publik.

"Sasaran penerima vaksin, pemerintah merencanakan penerima vaksin itu di garda terdepan itu sekitar paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan pelayanan publik 3,4 juta [orang], butuhnya 6,9 juta [dosis vaksin]," kata dia

Setelah 3,4 juta orang tahap pertama terpenuhi, pemerintah fokus kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama, perangkat daerah seperti petugas kecamatan dan RT/RW sekitar 5,6 juta orang dengan dosis mencapai 11 juta.

"Dari Sinovac itu, diperkirakan tahun 2020 kita bisa mendapatkan sekitar 18 juta. Kemudian untuk di tahun 2021 itu sekitar 125 juta itu dari Sinovac," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri