tirto.id - Bank Indonesia mencatat penjualan eceran Februari 2021 mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi di periode yang sama pada 2020. Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2021 tercatat terkontraksi 18,1 persen year on year (yoy) lebih buruk dari Januari 2021 yakni kontraksi 16,4 persen yoy.
BI memperkirakan tren IPR Maret 2021 akan membaik, tepatnya hanya terkontraksi 17,1 persen yoy.
Meski secara tahunan IPR masih memburuk sebagaimana survei penjualan eceran per Februari 2021, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan indikator ini masih menunjukan perbaikan secara bulanan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2021 terkontraksi 2,7 persen (mtm) membaik dibandingkan terkontraksi 4,3 persen (mtm) pada Januari 2021.
“Responden menyampaikan bahwa perbaikan tersebut didorong oleh permintaan masyarakat yang meningkat saat HBKN Imlek dan libur nasional,” ucap Erwin dalam keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).
Erwin menambahkan perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, seperti Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Suku Cadang dan Aksesoris. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut pada Maret 2021 yang diyakini mampu tumbuh positif 2,9 persen mtom.
Perbaikan pada Maret 2021 ini menurutnya juga didukung oleh perbaikan cuaca. Menurut data Badan Meteorologi Klimatogoloi dan Geofisika (BMKG), curah hujan Maret 2021 akan berangsur normal lantaran telah melewati puncak musim hujan.
“Seluruh kelompok mencatatkan kinerja penjualan yang meningkat, terutama Kelompok Barang Lainnya, termasuk Subkelompok Sandang, serta Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi tercatat tumbuh positif,” ucap Erwin.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan