tirto.id - Warga Ukraina bersiap menghadapi musim dingin di tengah-tengah pertempuran dengan Rusia. Masyarakat di beberapa daerah, termasuk Kyiv, terpaksa melewati musim dingin tanpa listrik walaupun suhu berada di bawah titik beku.
“Persiapkan pakaian hangat, selimut, pikirkan opsi yang akan membantu Anda menunggu pemadaman yang lama,” kata Sergey Kovalenko, kepala YASNO, yang menyediakan energi untuk Kyiv, seperti dikutip Al Jazeera.
Kovalenko mengatakan, kemungkinan besar warga Ukraina hidup dengan pemadaman setidaknya sampai akhir Maret. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan setengah dari kapasitas listrik negara itu telah dihancurkan oleh roket Rusia.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-272
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan, Rusia membombardir kota Kherson dari seberang sungai Dnieper setelah pasukannya menarik diri dari tempat itu.
“Tidak ada logika militer: mereka hanya ingin membalas dendam pada penduduk setempat.”
The Guardian memberitakan, Ukraina akan mengevakuasi warga sipil dari wilayah Kherson dan Mykolaiv yang baru saja dibebaskan. Penduduk telah diminta pindah ke daerah yang lebih aman.
Mereka khawatir akan parahnya kerusakan infrastruktur tidak bisa membuat orang-orang bertahan dari musim dingin.
Rusia menuduh Ukraina melakukan penembakan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia pada hari Senin dan menyatakan keprihatinannya.
Sedangkan penasihat menteri pertahanan Ukraina, Yuriy Sak juga membalas komentar itu dengan menuduh Rusia sengaja menembak pabrik Zaporizhzhia sebagai taktik untuk mengganggu pasokan listrik dan “membekukan Ukraina sampai mati.”
Pasukan Rusia dituduh membakar mayat di tempat pembuangan sampah di tepi Kherson selama pendudukan.
Kepada The Guardian, penduduk dan pekerja di lokasi tersebut mengatakan bahwa mereka melihat truk terbuka Rusia tiba di lokasi.
Mereka membawa tas hitam dan membakarnya, kepulan asap memenuhi udara dengan bau daging yang terbakar.
Saat ini, seperti dilaporkan kantor berita Rusia, TASS, situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye sudah tenang. Hal itu disampaikan Renat Karchaa, penasihat kepala perusahaan tenaga nuklir Rosenergoatom Rusia.
Namun, kata dia, serangan dan tembakan pasukan Ukraina bisa saja menciptakan ancaman serius terhadap keamanan nuklir.
Pembangkit nuklir Zaporozhye adalah pembangkit nuklir terbesar di Eropa yang masih beroperasi. Pabrik itu dikuasai Rusia pada akhir Februari, tak lama setelah dimulainya operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, setelah jeda dua bulan, tentara Ukraina melanjutkan serangan penembakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye.
Editor: Iswara N Raditya