Menuju konten utama

Beras Jadi Pemicu Inflasi di Januari 2018

Harga beras medium di tingkat penggilingan pada bulan lalu tercatat seharga Rp10.177,00 per kilogram, atau naik 6,83 persen.

Beras Jadi Pemicu Inflasi di Januari 2018
Buruh mengemas beras bantuan sosial Rakyat Sejahtera (bansos rastra) sebanyak 900 ton, meliputi Aceh Utara 453 ton, Bireuen 350 ton dan Lhokseumaw 97 ton, di gudang Bulog, Perum Bulog Sub Divre Lhokseumawe, Rabu (24/1/2018). NTARA FOTO/Rahmad

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Januari 2018 adalah sebesar 0,62 persen. Adapun beras merupakan penyumbang inflasi terbesar dengan kontribusi yang mencapai 0,24 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sejumlah bahan makanan yang turut menyumbangkan inflasi pada bulan lalu ialah daging ayam ras sebesar 0,07 persen; ikan segar 0,05 persen; cabai rawit 0,04 persen; dan cabai merah 0,03 persen.

Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan adalah yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi pada Januari 2018, yakni 2,34 persen dengan andil 0,48 persen.

“Namun terdapat bahan pangan yang mengalami penurunan harga dan menekan inflasi dari bahan makanan, yaitu telur ayam ras dan bawang merah yang masing-masingnya tercatat deflasi 0,01 persen,” kata Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya pada Kamis (1/2/2018) pagi, sebagaimana dilansir Antara.

Dalam periode ini, BPS mencatat inflasi harga bahan pangan bergejolak (volatile foods) adalah sebesar 2,58 persen, dan diikuti inflasi inti sebesar 0,31 persen. Sementara untuk harga yang diatur oleh pemerintah (administered prices) mengalami deflasi sebesar 0,15 persen.

Berdasarkan data BPS, harga beras medium di tingkat penggilingan pada bulan lalu tercatat seharga Rp10.177,00 per kilogram, atau naik 6,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, harga beras grosir dan harga beras eceran masing-masingnya juga mengalami kenaikan sebesar 3,7 persen dan 6,25 persen.

“Beras kualitas lain juga naik harganya. Harga beras golongan rendah di penggilingan naik 5,2 persen, dan harga beras premium naik 4,96 persen,” ucap Suhariyanto.

Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengindikasikan bahwa naiknya harga beras terjadi karena ada kekurangan pasokan. Enggartiasto berkomitmen bakal terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga bahan pangan di pasaran.

“Kami [melakukan] berbagai upaya untuk stabilisasi harga. Kami isi dengan pasokan,” ujar Mendag di Hotel Borobudur, Jakarta pada Kamis siang.

Lebih lanjut, Enggartiasto berharap upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan harga itu dapat dirasakan dampaknya pada bulan ini. “Insyaallah, kita akan berupaya semaksimal mungkin,” kata Enggartiasto lagi.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari