tirto.id - Presiden Joko Widodo menerima vaksinasi COVID-19 yang kedua dengan vaksin Simovac pada Rabu (27/1/2021) di Istana Kepresidenan Jakarta. Dosis vaksin Sinovac 2 kali diberikan dalam rentang 14 hari dari suntikan pertama ke suntikan yang kedua.
"Setelah suntikan vaksin pertama pada 13 Januari, 2 minggu lalu, hari ini saya mendapat suntikan vaksin yang kedua. Sama seperti yang dilakukan 2 minggu lalu, tidak terasa, dan setelah 2 jam hanya pegal-pegal," kata Jokowi usai vaksinasi dikutip Antara.
Berdasarkan SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19, vaksin memang mesti diberikan dengan jumlah dosis dan takaran yang sesuai rekomendasi
Terdapat beberapa vaksin COVID-19 dengan jumlah dosis dan jadwal pemberian yang berbeda. Vaksin Sinovac yang dikembangkan oleh Sinovac Research and Development Co., Ltd platformnya adalah inactivated virus.
Vaksin Sinovac ini diberikan 2 kali dengan takaran 0,5 ml perdosis. Jadwal pemberian diberikan dengan rentang 14 hari.
Dosis dan cara pemberian berbagai vaksin COVID-19 sesuai Juknis Pelaksanaan Vaksinasi adalah sebagai berikut.
Platform | Pengembang Vaksin | Jumlah Dosis | Jadwal Pemberian (Hari ke-) |
Inactivated virus | Sinovac Research and Development Co., Ltd | 2 (0,5 ml perdosis) | 0 dan 14 |
Inactivated virus | Sinopharm + Beijing Institute of Biological Products | 2 (0,5 ml perdosis) | 0 dan 21 |
Viral vector (Non-replicating) | AstraZeneca + University of Oxford | 1-2 (0,5 ml perdosis) | bila 2 dosis: 0 dan 28 |
Protein subunit | Novavax | 2 (0,5 ml perdosis) | 0 dan 21 |
RNA based vaccine | Moderna + National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) | 2 (0,5 ml perdosis) | 0 dan 28 |
RNA based vaccine | Pfizer Inc. + BioNTech | 2 (0,3 ml perdosis) | 0 dan 28 |
Suntikan pertama dan kedua vaksin COVID-19 produksi Sinovac memiliki tujuan berbeda. Vaksinasi dosis pertama ditujukan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh. Suntikan pertama ini dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal.
Sementara itu, dosis kedua ditujukan untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif pada masa yang akan datang. Suntikan kedua berfungsi sebagai booster untuk membentuk antibodi secara optimal.
"Imunitas ini baru terbentuk secara baik 3 minggu usai suntikan kedua," Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferesi pers yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (21/1/2021).
Seseorang yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 bukan berarti lantas bebas untuk mengabaikan protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak (menghindari kerumunan), dan mencuci tangan dengan sabun atau iar yang mengalir. Pasalnya, butuh waktu bagi masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok.
Jadwal vaksinasi COVID-19 sendiri dibagi ke dalam 4 tahap. Pertama, pada Januari hingga April 2021. Vaksinasi tahap ini menyasar pada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, juga mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas
Vaksinasi tahap 2, pada Januari hingga April 2021 ditujukan pada petugas pelayanan publik dan aparat hukum. Selain itu, vaksinasi COVID-19 tahap ini mengarah pada adalah kelompok usia lanjut dengan umur 60 tahun ke atas.
Berikutnya, vaksinasi COVID-19 tahap 3 pada April 2021 hingga Maret 2022 ditujukan masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
Vaksinasi tahap 4 (April 2021 hingga Maret 2022) menyasar masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Editor: Agung DH