Menuju konten utama

Benarkah Generasi Sekarang Rapuh? ZIMA Mengkritiknya Lewat Lagu

Lagu "Generasi Rapuh" dapat dinikmati di gerai-gerai musik digital mulai Jumat 8 April 2022.

Benarkah Generasi Sekarang Rapuh? ZIMA Mengkritiknya Lewat Lagu
GENERASI RAPUH ZIMA feat BIMACHO. foto/rilis

tirto.id - Band asal Yogyakarta, ZIMA, baru saja merilis lagu berjudul "Generasi Rapuh" pada hari ini, Jumat, 1 April 2022. Dulunya, keempat personel ZIMA ini tergabung dalam Captain Jack, "band lawas" yang kerap tampil di berbagai panggung musik Jogja.

Tak berubah dari band terdahulunya, Zuhdil, Ismeth, Momo, dan Andi masih mengusung tema serupa, yakni "pemberontakan", terlebih dalam mengamati fenomena- fenomena sosial yang sedang terjadi belakangan ini.

Secara garis besar, lirik lagu "Generasi Rapuh" berisi sindiran-sindiran kepada generasi kekinian yang terlihat mereka nilai "semakin manja pada hidup".

"Lagu ini intinya tentang sindiran pada dekadensi kemanusiaan, di mana faktanya manusia modern hidup semakin mudah, namun mental jadi semakin lemah, seakan-akan sudah menjadi tren yang harus diikuti," ujar Momo melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto.

"Here we are now, jika memang harus ZIMA VS EVERYBODY, why not?"

Dalam lagu "Generasi Rapuh" ini, ZIMA masih mengusung genre Modern Metal, tetapi musik yang mereka mainkan kali ini semakin fresh. Apalagi, ZIMA mendapuk Bimacho (Bravesboy) untuk mengisi bagian rap sedari awal hingga akhir lagu.

"Dasar beat lagu ini adalah Hip Hop era 2000-an awal. Sempat lumayan repot menentukan siapa yang tepat untuk mengisi bagian rap. Tapi Bimacho akhirnya yang kami pilih, karena dia punya cara nge-rap yang unik dengan sedikit warna reggae," kata Momo.

"Selain itu, pasti attitude yang tengil dari Bimacho justru menambah pedasnya lirik yang cukup kritis menyindir zaman," lanjutnya.

GENERASI RAPUH

GENERASI RAPUH ZIMA feat BIMACHO. foto/rilis

Di sisi lain, Bimacho mengaku sangat antusias ketika dihubungi Momo untuk berkolaborasi. Pria yang juga dikenal sebagai influencer ini merasa tertantang ketika diajak memberikan energi di lagu terbaru ZIMA itu.

"Awalnya jelas kaget, karena memang selama ini kami saling mengenal baik, tapi memang tak pernah ketemu dan jarang komunikasi sama sekali. Tapi justru aku sambut baik tawaran dari Momo. Aku merasa tertantang, karena bisa dibilang sangat jarang aku bisa berkolaborasi dengan grup rock seperti mereka," kata Bimacho.

Menurut Bimacho, lagu "Generasi Rapuh" memiliki tema yang sangat kuat karena cocok dengan kondisi sekarang. "Sebenarnya kalau menurutku lagu ini temanya receh, tapi ZIMA bisa mengemasnya dengan keren."

"Energinya masih sama seperti Captain Jack yang dulu, berani dan galak mengamati fenomena sosial yang seharusnya memang harus dikritisi. Kebetulan juga isi liriknya sebenarnya sama dengan personal branding-ku yang receh banget di media sosial," ujar Bimacho.

Di dalam lagu "Generasi Rapuh" ini, ZIMA juga berkolaborasi dengan Agib Tanjung (ALTEREGO, ROKET) di departemen bass dan Ian Anatha (ALECTRONA, Polarity Audio Indonesia) sebagai co-produser. Sedangkan untuk artwork, ZIMA mempercayakan goresan tangan seniman muda Syahrul Hamdi.

Video lirik 'Generasi Rapuh' akan mengudara di kanal YouTube Meru Records pada Jumat 1 April 2022 dan dapat dinikmati di gerai-gerai musik digital mulai Jumat 8 April 2022.

Lirik Lagu ZIMA "Generasi Rapuh"

Kita bilang kita bangsa yang besar

Sambil pamer tangis cengeng di media sosial

Mengemis perhatian tak henti mengeluh dan

Harga diri diobral demi like dan pujian

Nilai kini semakin tak penting

Receh pun yang semakin jadi trending

Topik hanya jodoh mantan, yang tak lain dan tak bukan

Yang palsu kau nabikan

Materi kau Tuhankan

Mental lemah logika parah

Hanya berkembang biak yang kau pikirkan

(*)

Apakah hidup hanya berburu eksistensi

Adakah jalan kembali dari dekadensi

(**)

Ke mana para kesatria pergi

Dan sang bijaksana diam bersembunyi

Mengapa yang tersisa di sini

Pecandu patah hati dan generasi yang rapuh

Dulu kita berani tembus hujan peluru

Sekarang beraninya cuma maki dengan akun palsu

Yang tak berbuat apa pun

Merasa bebas hakimi

Mereka yang beda dan berjuang dengan hati

Kau selalu sebut dirimu netizen, kan?

Tapi kau lupa dirimu manusia, bukan? (bukan!)

Berpikir itu bukan opsi

Mudahnya untuk dibodohi

Wajar saja bagaikan ternak

Kau digiring sana sini

Aku malu dengan para leluhurku

Pemberani yang gagah tembus hujan peluru

Baca juga artikel terkait BERITA MUSIK TERBARU atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya