Menuju konten utama

Benarkah Anak Penyintas Corona Jarang Mengalami Long COVID-19?

Long COVID-19 dapat disebut sebagai gejala COVID-19 yang berlangsung secara berkepanjangan (meskipun sudah sembuh).

Benarkah Anak Penyintas Corona Jarang Mengalami Long COVID-19?
Ilustrasi OXIMETER. foto/istockphoto

tirto.id - Long COVID-19 adalah gejala sisa yang dialami oleh orang-orang yang pernah menderita COVID-19 kendati sudah dinyatakan negatif. Beberapa gejala tersebut ternyata juga dapat terjadi pada anak-anak setelah dinyatakan sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini.

Dilansir catatan dalam situs Webmd, Long COVID-19 ternyata merupakan gejala yang dialami oleh para mantan penyintas COVID-19, tidak terkecuali para anak-anak.

Dengan kata lain, Long COVID-19 dapat disebut sebagai gejala COVID-19 yang berlangsung secara berkepanjangan (meskipun sudah sembuh) dan bisa terjadi di semua usia.

Lantas bagaimana sebenarnya gejala yang dialami ketika anak mengalami Long COVID-19 dan bagaimana penelitian tentang intensitas anak-anak yang mengalami gejala tersebut.

Gejala Long Covid pada anak

Terkait penyebabnya, peneliti masih belum dapat memastikan apa yang sebenarnya dapat memunculkan Long COVID-19. Akan tetapi, gejala-gejala yang dirasakan oleh anak-anak yang mengalami hal tersebut telah dicatat oleh King’s College London.

Pihaknya mengumpulkan laporan dari para pengasuh dengan jumlah 1.734 anak (berusia 5-17 tahun). Mulai September 2020 sampai Februari 2021, tercatat beberapa gejala yang dapat dideskripsikan ketika anak-anak mengalami Long COVID-19.

Berikut ini gejalanya:

  • Kelelahan: berjumlah 55 persen
  • Demam pada anak (usia 5-11 tahun): berjumlah 43,7 persen
  • Sakit kepala: berjumlah 62,2 persen
  • Sakit tenggorokan (usia 12-17 tahun): berjumlah 51 persen
Penelitian Long COVID-19 pada Anak

Terkait jarang atau tidaknya anak mengalami Long COVID-19 tercantum dalam penelitian di jurnal Lancet Child and Adolescent Health. Pada penelitian tersebut, penulis mencoba mengidentifkasi apa pengaruh COVID-19 terhadap anak serta membandingkan dengan penyakit pernapasan lainnya.

Dalam analisis yang didasarkan pada laporan orang tua atau wali ke aplikasi UK Zoe Study, tercatat ada 1.734 anak yang berusia 5-17 tahun yang dinyatakan sebagai penyintas COVID-19 mulai September 2020 hingga Februari 2021.

Dari seluruhnya, terdapat kurang dari satu dari dua puluh, yakni 4 persen anak, yang mengalami gejala Long COVID-19 hingga mencapai empat minggu. Lalu, ada juga satu dari lima puluh (yaitu 2 persen) yang mengalami gejala lebih dari kurun waktu delapan minggu.

Dari keseluruhan, anak-anak yang lebih tua (12-17 tahun) rupanya memerlukan waktu yang lama dalam proses penyembuhan. Sedangkan bagi anak-anak yang lebih muda akan pulih dari penyakitnya lebih cepat.

Baca juga artikel terkait LONG COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani