tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku pihaknya belum ditawari posisi menteri oleh Joko Widodo (Jokowi) yang dinyatakan KPU sebagai pemenang Pilpres 2019. Namun, Syarif menegaskan, Partai Demokrat tidak melakukan politik transaksional.
Meskipun Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah beberapa kali bertemu dengan Presiden Jokowi setelah pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019, namun Partai Demokrat hanya menyampaikan program-programnya, bukan meminta jatah menteri di kabinet nanti.
"Kami tidak transaksional. Yang saya tahu pasti bahwa Mas AHY itu komunikasinya adalah bagaimana menyalurkan aspirasi partai demokrat di dalam memperjuangkan 14 pokok program-program Partai Demokrat selama masa kampanye," papar Syarief Hasan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Jika nanti Jokowi ditetapkan secara final menjadi Presiden RI periode 2019-2024 oleh Mahkamah Konstitusi (MK), lanjut Syarief, harapan Partai Demokrat adalah program-program yang ditawarkan oleh AHY bisa dilaksanakan oleh pemerintah.
"Nah, itu harapan kita. Dalam hal ini, intinya kami hanya memberikan masukan kepada beliau [Jokowi]," tutur Syarief.
Terkait saran Majelis Tinggi yang mengatakan Partai Demokrat lebih baik memperbaiki soliditas daripada merebut posisi menteri, Syarif menilai hal tersebut sebagai pandangan yang strategis untuk dibahas dalam keputusan di DPP partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
"Buah pikiran itu belum menjadi ketetapan DPP. Artinya, semua keputusan yang strategis ke depan harus dirapatkan di Partai Demokrat atau mendapatkan arahan dari Ketua Umum Partai,” ucapnya.
Syarief tidak memungkiri, apabila nantinya diajak bergabung dengan pemerintah periode kedua Jokowi dan ternyata cocok, Partai Demokrat bisa saja merapat, “Kalau kita diajak dan Partai Demokrat merasa cocok chemistry-nya ada ya kenapa tidak? Ini ‘kan untuk kepentingan rakyat.”
“Jadi kami berpikir, kalau kami punya program, untuk menjalankan itu [di pemerintahan] ‘kan lebih bagus dijalankan kader Partai Demokrat, " tutup Syarief.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Iswara N Raditya