tirto.id - Pemerintah Kota Pontianak akan menjadikan bekas rumah tokoh pendidikan dan pemerhati sejarah Kalimantan Barat almarhum Sudarto sebagai museum. Pemerintah berharap semangat Sudarto yang meninggal pada usia 83 tahun bisa diresapi masyarakat. "Semangat almarhum Sudarto di dunia pendidikan perlu diabadikan, salah satunya dengan menjadikan rumahnya sebagai museum," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Senin (20/11).
Rumah Sudarto berlokasi di komplek SMP Negeri 2 Pontianak di Jalan Selayar, Pontianak Selatan. Rumah kayu dengan luas sekitar luas lapangan bulu tangkis itu ditinggali almarhum sejak pertama mengabdi jadi guru di Pontianak. "Rumah almarhum saat itu penuh buku dari hasil belajar yang dia lakukan, yang kini semuanya sudah disumbangkan ke perpustakaan, kini rumah itu sudah tidak terawat, makanya akan kami jadikan museum," ungkap Sutarmidji.
Menurut dia, almarhum adalah seorang pendidik yang mendedikasikan seumur hidupnya untuk pendidikan, dan dikenal dengan kesederhanaan, keikhlasan, atau orang yang betul-betul memikirkan dunia pendidikan. Selain itu, almarhum juga aktif dalam pertemuan dan sering menjadi narasumber dalam acara bertema sejarah.
"Semua sosok ideal bagi seorang guru, ada di sosok almarhum Sudarto, makanya kami akan menjadikan rumah dinas beliau menjadi museum, sehingga bisa dijadikan contoh bagi siapa saja untuk melihat bagaimana sosok seorang pendidik yang idealis, dan yang bisa jadi teladan," kata Sutarmidji.
Nantinya, dalam museum tersebut, akan disediakan ruang baca, bahkan sebagai penghormatan, nama gedung amplitheater di SMPN 2 Pontianak, akan diberinama "Amplitheater Sudarto".
"Saya juga pernah diajar oleh almarhum. Setelah pensiun, almarhum pernah menjadi pejabat di diknas, hingga menjadi konsultan pendidikan dan mengabdikan diri sampai akhir hayat di Diknas Provinsi Kalbar," ujarnya.