Menuju konten utama

Bedah Buku Rupa Suara & Literasi Musik Diadakan di M Bloc

Diskusi buku Iman Fattah akan digelar di M Bloc Space pada 11 Juli 2022.

Bedah Buku Rupa Suara & Literasi Musik Diadakan di M Bloc
Diskusi Buku Rupa Suara. foto/Penerbit Arung Wacana

tirto.id - Iman Fattah, musisi yang pernah mendirikan band Lain dan juga anggota band Zeke And The Popo, baru-baru ini menggelar tur buku perdananya, Rupa Suara: Catatan Perjalanan Bebunyian. Setelah menyambangi Bandung (30 Juni 2022), Yogyakarta (3 Juli 2022), dan Malang (5 Juli 2022), kini tur buku ini singgah ke kampung halaman Iman: Jakarta.

Bedah buku Iman akan diadakan pada Senin (11/7) pukul 18:00 WIB sampai 20:00 WIB, bertempat di Creative Hall, M Bloc Space, Jakarta Selatan. Acara ini akan menghadirkan Iman (penulis buku), Aris Setyawan (editor buku), Ubiet Raseuki (Etnomusikolog), dan dimoderatori oleh Wendi Putranto (M Bloc Space). Bedah buku dan diskusi di M Bloc pada 11 Juli sekaligus akan menjadi penutup rangkaian Rupa Suara Book Tour 2022.

Rupa Suara: Catatan Perjalanan Bebunyian adalah sebuah memoar perjalanan seorang Iman Fattah. Terbagi dalam tujuh bab, catatan ini menceritakan perjalanan Iman sebagai seorang musisi, seniman, sounddesigner, hingga produser musik.

Perjalanan tersebut berada di rentang dua dekade antara 2000-an awal hingga 2020. Dengan apik Iman menjabarkan perjalanannya bermusik dengan berbagai proyek seperti LAIN, Zeke and The Popo, hingga Raksasa.

Buku ini juga menceritakan bagaimana putra dari Donny Fattah, bassist band rock legendaris God Bless ini juga berkecimpung di dunia sounddesign di sebuah pertunjukan opera bertajuk ONROPMUSIKAL karya Joko Anwar, tentang bagaimana Iman mengisi scoring di film JanjiJoni karya Joko Anwar, hingga menjadi produser musik untuk Kartika Jahja.

Secara luas, buku ini dapat dimaknai sebagai sebuah catatan bagaimana skena musik lokal Indonesia berkembang di era pasca-reformasi. Buku ini adalah tentang tempat, ruang, dan waktu.

"Sebuah penuturan yang menarik tentang perjumpaan musikal, oleh seorang yang berkiprah baik sebagai instrumentalis, desainer bunyi, maupun produser musik. Iman Fattah menghadirkan penangkapan yang luas dalam khazanah musik yang beragam," jelas Ubiet Raseuki, seorang pesuara dan etnomusikolog dari Institut Kesenian Jakarta.

Sementara Itu, Risky Summerbee, seorang seniman dan peneliti yang tengah menempuh pendidikan doktoral di The University of Pittsburgh menjelaskan pentingnya Rupa Suara sebagai sebuah penanda zaman.

“Yang berharga dalam jurnal musikal Iman Fatah ini adalah informasi tentang infrastruktur sosial dan infrastruktur fisik di kancah musik independen Jakarta tahun 2000an. Catatan atas infrastruktur-infrastruktur dalam jejaring "skena" itu berharga karena menyiratkan norma dan kecenderungan sosial dan estetik dalam produksi musik DIY di Jakarta, sebuah zeitgeist dalam budaya populer pada suatu ruang dan waktu - di Jakarta pada awal peralihan abad ke-21,” papar Risky.

Anto Arief, pemimpin redaksi media musik PopHariIni menyebut Rupa Suara sebagai pelengkap kepingan puzzle tentang skena independen akhir 90an yang masih tercerai berai pendokumentasiannya.

“Tidak semua penulis bisa menulis musik, dan tidak semua musisi bisa menulis musik. Tapi Iman Fattah bisa melakukan kedua hal itu. Dan Iman juga menjadi bagian dari musisi muda di skena independen yang menjadi saksi sekaligus pelaku di era peralihan internet dan MTV, serta analog menuju digital internet di akhir 90an,” ujar Anto.

Tak hanya membedah buku Rupa Suara, acara yang dihelat di Creative Hall, M Bloc Space pada 11 Juli ini juga secara luas akan mendiskusikan ihwal literasi musik di Indonesia. Tentang bagaimana pentingnya pendokumentasian dan pengembangan literasi musik di Indonesia yang kaya sekali dengan puspa ragam musik yang khas.

Harapannya, bedah buku Rupa Suara serta Diskusi Literasi Musik Indonesia ini dapat makin memicu munculnya diskusi-diskusi lain di Indonesia, serta menambah paradigma baru dalam diskursus musik di Indonesia.

Baca juga artikel terkait DISKUSI BUKU atau tulisan lainnya dari Siaran Pers

tirto.id - Musik
Penulis: Siaran Pers
Editor: Nuran Wibisono