Menuju konten utama

Beda Data Impor Jagung Versi Jokowi & BPS, Mendag: Keduanya Benar

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan dua data impor jagung yang disebutkan Jokowi saat debat yakni 180 ribu ton dan data BPS sebesar 700 ribu ton.

Beda Data Impor Jagung Versi Jokowi & BPS, Mendag: Keduanya Benar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan materinya pada Seminar Nasional "Call for Paper" di Hotel Jayakarta, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Senin (22/10/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

tirto.id - Bicara soal fakta dan data pada debat putaran kedua, pernyataan capres nomer urut 01 Joko Widodo (Jokowi) sempat menimbulkan polemik. Pasalnya, Jokowi menjelaskan soal total impor jagung tahun 2018 mencapai 180 ribu ton.

Padahal berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor jagung yang dilakukan RI mencapai 700 ribu ton.

Mengonfirmasi pada pemberi izin impor (PI) yaitu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, kedua data tersebut benar. Namun, kata Enggar, ada beberapa jenis kebutuhan yang masuk dalam kuota 700 ribu ton. Sementara yang disebutkan Jokowi saat debat hanya impor untuk kebutuhan pakan.

"Dua-duanya benar. Kan itu ada jenis jagung yang industri tapi kan yang dipersoalkan kan yang pakan," jelas dia usai menghadiri Bisnis Forum RI Korea di Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

Enggar menjelaskan, ada dua jenis jagung dengan peruntukan yang berbeda. Ketika bahasan yang dikatakan saat debat soal jagung untuk pakan, maka data impor 180 ribu ton pun benar.

"Iya itu pokoknya ada dua, ada jenis jagung tertentu untuk industri yang beda," jelas dia.

Sementara itu, sebelumnya Presiden Jokowi juga sudah menjelaskan soal data yang ia kemukakan pada saat debat. Data-data yang disampaikannya dalam berbagai kesempatan, termasuk impor jagung dan beras, diperoleh dari Kementerian dan Lembaga (K/L).

Jika data tersebut tidak sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS), Presiden memperkirakan kemungkinan kuota impor yang diberikan tidak terealisasi.

“Ya coba dicek saja, bisa saja itu kuota tapi tidak terealisasi. Tolong dicek, dicek lapangan. Wong kita ini menyampaikan data dari kementerian, bukan karangan saya sendiri,” kata Jokowi menjawab wartawan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019) pagi, sebagaimana diwartakan setkab.go.id.

Jokowi mencontohkan misalnya yang berkaitan dengan impor jagung, Presiden menegaskan sudah konfirmasi lagi ke Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan (Mendag), jika pada 2018 jumlah impornya 180 ribu ton, dan juga ada ekspor 380 ribu ton.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri