tirto.id - Batik Indonesia karya Susilowati George Gerban (Susi Rewita) menjadi pembuka rangkaian acara Grand Final Miss Senegal 2016 di King Fahd Palace, Dakar. Karya wanita yang berdomisili di Dubai ini diperagakan oleh ke-15 finalis yang merupakan wakil dari 14 provinsi dan satu perwakilan Sine-Saloum, region baru dari dua pulau.
Kehadiran batik Indonesia kali ini adalah bentuk promosi batik sebagai identitas nasional Indonesia yang diakui UNESCO sebagai salah satu “Intangible Cultural Heritage of Humanity” pada tahun 2009. Selain itu, peragaan batik Indonesia di ajang Miss Senegal 2016 juga lahir dari kerja sama KBRI Dakar dengan President Miss Senegal, Amina Badiane.
Istri Dubes RI untuk Senegal, Ny Febie Mansyur, yang turut menjadi juri mendapat kehormatan untuk menyematkan selempang yang bertulikan "Miss Senegal 2016" kepada pemenang ajang pemilihan Miss Senegal 2016. Gelar tersebut akhirnya dimenangkan oleh Ndeye Astou Sall dari Provinsi Dakar.
Dilansir dari Antara, Kamis (10/11/2016), Amina Badiane menyampaikan keinginan mengundang Mustika Ratu untuk hadir sebagai tamu kehormatan di acara Grand Final tersebut, serta mempromosikan produk-produk kecantikannya.
Melalui perhelatan Miss Senegal, diharapkan seni budaya Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat di Senegal. Selain itu, kerja sama ini dapat mempererat hubungan antara Senegal dan Indonesia di berbagai bidang.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari