tirto.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Selatan berencana memperpanjang pencarian 16 orang korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 2 di Selat Makassar. Hal itu menyusul ditemukannya dua jenazah di sekitar Pulau Pamantauang, Kecamatan Liungkang Kalmas, Kabupaten Pangkep.
"Ada kemungkinan masa pencarian ditambah tiga hari ke depan. Kami akan berkoordinasi kalau memang ada," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi di Posko Induk, Pelabuhan Paotere, Makassar, Kamis (2/6/2022) malam.
Djunaidi menjelaskan Operasi SAR awalnya dilaksanakan selama tujuh hari sesuai dengan prosedur tetap (Protap). Jumat (3/6/2022) ini merupakan hari terakhir operasi SAR kecelakaan KM Ladang Pertiwi.
Basarnas terus berkoordinasi dengan tim terpadu untuk melaksanakan pencarian, mengingat dua jenazah korban yang ditemukan Kamis pukul 16.30 WITA tidak langsung naik ke atas permukaan. Djunaidi mengatakan jasad baru mengapung di laut selang beberapa hari setelah kapal tenggelam.
Dua jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tak bisa dikenali wajahnya. Keduanya akan akan dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara terdekat untuk proses identifikasi.
Sementara itu, informasi dari Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulsel di Pelabuhan Paotere, Makassar, baru delapan keluarga korban yang melaporkan anggota keluarganya hilang.
"Dari keluarga tersebut kami ambil data-data Ante mortem tentang korban-korban tersebut," kata Kabid Biddokes Polda Sulsel sekaligus Ketua Tim DVI Dokkes setempat, Kombes Pol dr Yusuf Mawadi.
Kapal Motor Ladang Pertiwi 2 tenggelam pada Kamis (26/5/2022) di Perairan Selat Makassar. Peristiwa itu baru dipastikan pada Jumat (27/5/2022) oleh tim SAR.
Awalnya, jumlah penumpang kapal kayu ini disebut 42 orang dengan korban selamat 31 orang. Basarnas lalu memperbarui data korban berdasarkan keterangan kepala desa setempat menjadi 50 orang.
Tim SAR gabungan hingga saat ini telah menemukan tiga jenazah dan 16 orang lainnya dalam pencarian.
Editor: Gilang Ramadhan