tirto.id -
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono menyampaikan, talut yang berada di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali itu membuat besi pengaman jalan tol itu amblas sekitar 20 meter akibat longsor.
"Jadi bukan jalannya yang lengser. Jadi itu tebingnya karena rumputnya belum tumbuh, kena hujan, jadi dia tergerus jadi longsor," kata Basuki di Kementerian PUPR, Kamis (27/12/2018).
Basuki menjelaskan, jalan tol tersebut memang sengaja memakai talut karena posisi jalan lebih tinggi dari areal persawahan yang berjarak sekitar 5 meter di sisi kanan dan kirinya.
Talut tersebut sebenarnya juga masih dalam pengerjaan, tapi dihentikan sementara karena jalan tol difungsikan untuk libur Natal dan Tahun Baru serta mengingat volume lalu lintas semakin banyak.
Namun, kata Basuki, rusaknya talut tersebut tak akan mengganggu lalu-lintas tol yang sudah beroperasi. Sebab, kata dia, perbaikan yang dilakukan untuk mengembalikan posisi takut tersebut tak membutuhkan waktu lama.
"Saya enggak defense. Apa adanya saja. Saya sudah diajak [meninjau] semua oleh Pak David yang pimpinan proyeknya jalan itu. Ke lapangan, semua biar tau kalo enggak masalah. Itu sudah diperbaiki. 4 hari selesai," tuturnya.
Basuki juga tak menutup kemungkinan bahwa ada potensi beberapa talut kembali longsor. Namun, lanjut dia, hal itu tergantung kontur tanahnya.
"Dan mungkin [juga longsor] kalo ada rumput yang belum tumbuh. Tapi ga masalah. Yang penting badan jalannya tidak ambles," tuturnya.
Editor: Maya Saputri