tirto.id - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) akan mengerahkan 2.000 personelnya untuk menjaga kantor PBNU dan PP GP Ansor sehubungan dengan rencana demonstrasi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke dua lokasi tersebut siang ini, Jumat (26/10/2018).
"Ya untuk menjaga kalau mereka mau melakukan hal anarkis. Itu kan rumah kami. Kami berhak dong jaga rumah kami," kata Komandan Densus 99 Banser, Nuruzzaman kepada Tirto, Kamis (25/10/2018) malam.
Nuruzzaman pun membantah pengerahan 2.000 personelnya itu berlebihan. Sebab, menurutnya, terdapat dua kantor yang mesti dijaga.
"Enggak ada orang apalagi. Semua teman-teman Ansor kan enggak ada di Jakarta. Semua di Yogyakarta sekarang. Menjaga rumah sendiri dengan berapapun kan hak kami. Namanya juga menjaga," kata Nuruzzaman.
Nuruzzaman pun memastikan 2000 personel Banser itu hanya akan berjaga di dua kantor tersebut dan tak akan turut andil dalam penjagaan kantor Menkopolhukam yang rencananya juga menjadi titik demonstrasi aksi bela tauhid.
"Enggak ada hubungannya dengan aksi-aksi lain. Kalau aksi di luar itu ya urusannya dengan aparat keamanan lah," kata Nuruzzaman.
Mantan politikus Gerindra ini pun menginginkan demonstrasi HMI berlangsung damai tanpa upaya provokasi berujung anarkis.
"Demo itu kan sesuatu yang dilindungi oleh aturan Dan undang-undang. Kami tidak masalah dengan itu dan tidak melarang. Kami hanya menjaga rumah kami saja kok," kata Nuruzzaman.
Kemarin, (25/10/2018) beredar selebaran di media sosial seruan aksi HMI Jakarta di kantor PBNU dan PP GP Ansor pukul 14.00 hari ini. Mereka menuntut Banser dibubarkan lantaran dianggap telah menghina kalimat tauhid. Koordinator aksi, Irfan, pun telah membenarkan kepada Tirto rencana pelaksanaan aksi itu.
Akan tetapi, Polda Metro Jaya justru menegaskan aksi HMI Jakarta itu tak mengantongi izin.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yulaika Ramadhani