Menuju konten utama

Banjir di Empat Wilayah Provinsi Banten Mulai Surut

Empat wilayah di Provinsi Banten terdampak banjir sejak Senin 13 September yaitu Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.

Banjir di Empat Wilayah Provinsi Banten Mulai Surut
Petugas kepolisian dibantu prajurit TNI mengevakuasi warga saat banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (14/9/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.

tirto.id - Banjir yang melanda sejumlah wilayah administrasi di Provinsi Banten berangsur surut pada Rabu (15/9/2021). Setidaknya empat wilayah di Provinsi Banten terdampak banjir sejak Senin 13 September yaitu Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.

"Alhamdulillah di Lebak (banjir) sudah mulai surut, pengungsi sudah kembali ke tempatnya masing-masing. Begitu juga di Pandeglang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banten Nana Suryana di Serang, Rabu (15/9/2021) dilansir dari Antara.

BPBD Banten telah menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Bantuan yang disalurkan berupa 15 tenda gulung, 15 paket perlengkapan balita, 40 selimut, 10 paket perlengkapan kebersihan, 17 matras, serta 60 liter minyak goreng.

Di Kabupaten Serang, banjir melanda tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Tunjung Teja, Pamayaran, Cikeusal, Kibin, Ciruas, Padarincang dan Bandung. Sebanyak 267 KK atau 768 jiwa terdampak di sejumlah kecamatan tersebut. Jumlah warga terdampak terbanyak berada di Kecamatan Kibin dengan 94 KK (257 jiwa).

Selanjutnya, warga terdampak berikutnya berada di Kecamatan Tanjung Teja 80 KK (202 jiwa), Padarincang 28 KK (140 jiwa), Bandung 23 KK (70 jiwa), Cikeusal 32 KK (65 jiwa) dan Pamayaran 10 KK (34 jiwa).

BPBD Kabupaten Serang melaporkan genangan berangsur surut dan warga tetap bertahan di rumah. Tidak ada laporan korban jiwa ketika banjir terjadi dengan ketinggian muka air antara 10 hingga 120 cm. Genangan terparah terjadi di Kecamatan Kibin.

Banjir di wilayah ini dipicu oleh hujan intensitas tinggi sehingga debit air beberapa sungai meluap, antara lain Sungai Ciujung, Cikalumpang dan Cidanau. Pantauan BPBD juga menyebutkan bahwa sistem drainase buruk memperparah genangan air yang terjadi pada pukul 04.00 WIB waktu itu.

Banjir yang sempat terjadi di Kota Serang juga dilaporkan mulai surut pada hari ini, Rabu (15/9). Sejumlah wilayah administrasi tingkat desa atau kelurahan di empat kecamatan ini terdampak banjir yang terjadi pada pukul 01.00 WIB. Empat kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Serang, Cipocok Jaya, Kasemen dan Taktakan.

Banjir berdampak pada 167 KK dan merendam 167 unit rumah, sedangkan 2 unit rumah warga dilaporkan roboh dan 1 unit masjid terendam. Bersamaan dengan terjadinya banjir, 1 warga mengalami kecelakaan saat berada di sekitar Sungai Banja yang berada di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya.

BPBD Kota Serang menginformasikan pencarian terhadap warga yang hilang tersebut dilakukan hingga 17.20 WIB, Selasa (14/9). Pencarian korban yang berusia 11 tahun ini akan dilanjutkan tim gabungan pada hari ini, jam 07.30 WIB.

Sementara itu, banjir juga berdampak di Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Sebanyak 9 KK yang dilaporkan sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Kejadian tersebut dipicu oleh hujan lebat yang mengakibatkan debit air Sungai Cilancar meluap pada Senin lalu (13/9), pukul 21.30 WIB.

Kerugian material akibat banjir ini antara lain rumah rusak berat sebanyak 2 unit, rusak sedang 5 dan rusak ringan 11 unit.

Baca juga artikel terkait BANJIR BANTEN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto