Menuju konten utama

Bandara Ngurah Rai Tutup 24 Jam akibat Abu Vulkanik Gunung Agung

Penutupan sementara Bandara Ngurah Rai dilakukan mulai Senin pukul 07.15 WITA hingga pukul 07.00 WITA pada Selasa.

Bandara Ngurah Rai Tutup 24 Jam akibat Abu Vulkanik Gunung Agung
Sejumlah calon penumpang memperhatikan layar informasi jadwal penerbangan di terminal keberangkatan internasional Bandara Ngurah Rai, Tuban, Bali, Minggu (26/11/2017). ANTARA FOTO/Wira Suryantala

tirto.id - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sementara ini ditutup untuk operasional penerbangan selama 24 jam mulai Senin (27/11/2017). Pengelola bandara menyebutkan, debu vulkanik dari Gunung Agung telah menutup kawasan udara sekitar bandara.

"Ruang udara sudah tertutup debu vulkanik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Senin.

Penutupan sementara Bandara Ngurah Rai dilakukan mulai Senin pukul 07.15 WITA hingga pukul 07.00 WITA pada Selasa (28/11/2017 ).

Kementerian Perhubungan, Arie menuturkan, telah mengeluarkan pemberitahuan kepada pelaku penerbangan di dunia mengenai penutupan sementara bandara.

Data Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa akibat aktivitas vulkanik Gunung Agung, sejak Sabtu (25/11/2017) hingga pukul 23.59 WITA pada Minggu (26/11/2017) di bandara itu total ada 39 jadwal penerbangan domestik yang batal tiba dan berangkat serta 57 jadwal penerbangan internasional yang tidak jadi tiba dan berangkat.

Sejak Senin pukul 06.00 WITA status Gunung Agung dinaikkan dari level tiga (siaga) menjadi level empat (awas) akibat adanya tremor-tremor non-harmoni cukup besar.

Selain itu, tingkat erupsi Gunung Agung meningkat dari fase freatik menjadi magmatik sejak teramati adanya sinar merah di puncak gunung pada Minggu malam.

Erupsi kepulan abu terus menerus ini yang disertai erupsi eksplosif dan terdengar suara dentuman lemah hingga radius 12 kilometer dari puncak gunung, menandakan potensi letusan lebih besar mungkin akan segera terjadi.

Sementara itu, Bandara Lombok Internasional Airport (LIA) kembali dibuka pada Senin pagi pukul 06.00 WITA setelah dinyatakan aman bagi keselamatan penerbangan.

"Bandara telah dioperasikan kembali mulai pukul 06.00 Wita," ujar General Manager Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita di Praya, Lombok Tengah.

Sejak ditutup Minggu (26/11/2017) sore sebanyak 26 penerbangan dari dan menuju LIA terpaksa harus dibatalkan menyusul penutupan aktivitas bandara akibat dampak erupsi Gunung Agung, Bali.

Pembatalan penerbangan ini, untuk seluruh rute penerbangan baik domestik dan internasional dari dan menuju bandara LIA diantaranya rute-rute ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Denpasar, Sumbawa, dan Bima. Termasuk, dua penerbangan internasional dari Kuala Lumpur dan Singapura.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari