Menuju konten utama

Balongan Terbakar Lagi, Pertamina Klaim Pasokan BBM Jabar-DKI Aman

Usai kilang Balongan kebakaran untuk kedua kalinya pada 1 April lalu, PT Pertamina (Persero) mengklaim pasokan BBM wilayah Jawa bagian Barat tetap aman.

Balongan Terbakar Lagi, Pertamina Klaim Pasokan BBM Jabar-DKI Aman
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). ANTARA FOTO/Humas Pertamina/Priyo Widianto/Handout.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) mengklaim pemenuhan kebutuhan energi masyarakat serta stok BBM, LPG, dan avtur untuk wilayah Jawa Bagian Barat tetap aman usai kilang Balongan kebakaran untuk kedua kalinya pada 1 April lalu.

Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menjelaskan, saat ini rata-rata ketahanan stok BBM di Fuel Terminal di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten masih mencapai lebih 20 hari.

“Stok BBM di terminal bahan bakar minyak kami pastikan aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Pertamina juga telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu diperlukan tambahan pasokan,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (5/4/2021).

Eko menjelaskan, sebagian besar pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Bagian Barat disalurkan dari kilang atau Refinery Unit (RU) VI Balongan dan Refinery Unit (RU) IV Cilacap, melalui dua Integrated Terminal (Terminal BBM & LPG), 5 Fuel Terminal dan 2 LPG Terminal.

Saat ini sebaran terminal BBM dan LPG di wilayah DKI Jakarta berada di Integrated Terminal Jakarta Grup. Untuk di wilayah Banten berada di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan LPG Terminal Tanjung Sekong. Sedangkan untuk di wilayah Jawa Barat berada di Fuel Terminal Ujung Berung, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Padalarang, Fuel Terminal Tasikmalaya, Integrated Terminal Balongan, dan Fasilitas LPG Cirebon.

Terkait avtur, Eko menjelaskan, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Soekarno Hatta saat ini di suplai dari RU II Dumai dan RU IV Cilacap. Sedangkan untuk suplai avtur untuk DPPU lainnya di wilayah Jawa Bagian Barat seperti DPPU Halim Perdanakusuma, DPPU Pondok Cabe, DPPU Kertajati Majalengka dan DPPU Husein Satranegara di suplai dari Soekarno Hatta.

“Kami juga sangat prihatin dengan kejadian di salah satu unit operasi Pertamina yaitu Refinery Unit VI Balongan, namun pasokan BBM dan LPG di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta serta Banten kami pastikan aman dan terdistribusi lancar hingga hari ini,” ungkapnya.

Eko mengatakan, saat ini konsumsi BBM di wilayah Jawa Bagian Barat masih di bawah kondisi normal sebagai dampak PSBB dan WFH. Pada bulan Maret 2021 konsumsi produk Gasoline yang terdiri dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo turun sebesar 12% dan Gasoil yang terdiri dari Dexlite dan Pertamina Dex terkoreksi 10%. Sebaliknya dengan LPG, produk Elpiji 3 Kg naik sebesar 1% dan Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg naik 29% dikarenakan mayoritas penduduk masih menjalankan aktivitas WFH.

“Kami juga mengimbau masyarakat yang tergolong mampu menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas 5,5 Kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 Kg. Sehingga penggunaan LPG 3 Kg benar-benar tepat sasaran,” tambah Eko.

Sebelumnya Kilang Pertamina Balongan kebakaran pada tangki T-301G pada 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 dini hari. Kebakaran merembet ke 3 unit tangki lainnya sehingga total 4 unit tangki terbakar (T-301E, T-301F, T-301G, dan T-301H).

Pada saat kejadian tangki T-301E terisi 2.038 KL gasoline, tangki T-301G terisi 23.290 KL gasoline, sedangkan tangki T-301F dan T-301H kosong. Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti dan proses penyelidikan sedang dilakukan pihak internal dan eksternal dari Pertamina.

Lalu pada 1 April 2021, Kilang Balongan untuk kedua kalinya kebakaran. Kebakaran kedua ini tampak pada akun Instagram @infojawabarat, pada Kamis (1/4/2021) malam. Dalam unggahan tersebut, tampak video yang memperlihatkan api kembali menyala di kawasan tersebut.

"Kemarin seluruh tangki telah padam, tapi ada pergerakan busa di atas tangki dan juga anginnya kencang, membuat udara masuk dan berkontak dengan minyak yang panas, (sehingga api kembali menyala)," kata GM PT Pertamina RU VI Balongan Hendri Agustian di Indramayu, Jumat lalu.

Api di empat tangki areal Kilang Pertamina RU VI Balongan sebelumnya berhasil dipadamkan pada Kamis (1/4/2021). Namun, saat malam hari kobaran api kembali muncul dan membakar satu tangki T-301H yang memang masih menyisakan bahan bakar.

Kebakaran itu karena udara yang berkontak dengan minyak kemudian menjadi pemicu kemunculan api di tangki, sehingga, tangki yang telah padam lalu terbakar kembali.

"Udara yang berkontak dengan minyak panas, sehingga api menyala lagi," katanya.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN KILANG BALONGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri