tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui untuk mencapai target investasi yang ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun pada 2023 tidak mudah. Hal itu karena kondisi krisis ekonomi global di depan mata.
"Target ini merupakan suatu pekerjaan yang tidak gampang. Ini pekerjaan yang sangat berat sekali. Kenapa saya katakan sangat berat, karena krisis ekonomi global ini di depan mata," kata Bahlil Lahadalia dikutip dari Antara, Sabtu (7/1/2023).
Dia menjelaskan target investasi Indonesia sebesar Rp1.400 triliun yaitu syarat dari Presiden Joko widodo agar pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas angka lima persen.
"Jadi kalau saya ditanya apakah optimis dengan target Rp1.400 triliun, saya katakan bahwa ekonomi Indonesia itu baik tapi ekonomi global itu tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa pesimis. Kita harus optimis tapi optimis yang realistis," bebernya.
Bahlil mengungkapkan untuk dapat mencapai target tersebut, syarat yang dibutuhkan adalah stabilitas. Apabila Indonesia selama tahun 2023 mampu menjaga stabilitas dengan baik maka pertumbuhan Indonesia diyakini akan berjalan baik.
"Tapi begitu stabilitas kita tidak dijaga dengan baik bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami nasib yang sama seperti apa yang dialami oleh Inggris," ungkap dia.
Sementara itu, Bahlil mengklaim saat ini pihaknya sedang membahas strategi-strategi pencapaian target investasi pada tahun 2023. Salah satu strategi yang dilakukan adalah fokus pada hilirisasi.
Dia menambahkan pihaknya juga optimis dapat mencapai target investasi pada tahun 2022 yang telah ditetapkan sebesar Rp1.200 triliun.
"Insya Allah akan mencapai target. Tetapi berapa, itu yang akan kami umumkan di pertengahan bulan Januari nanti," pungkasnya.
