Menuju konten utama

Bagaimana Langkah-Langkah Membentuk Tim Pementasan Teater Modern?

Teater modern secara umum merupakan teater yang berkembang pada masyarakat dan bersumber dari teater tradisional.

Bagaimana Langkah-Langkah Membentuk Tim Pementasan Teater Modern?
Penari menampilkan tarian pada pementasan Planet Sebuah Lament di Teater Jakarta, TIM, Jakarta, Kamis (16/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.

tirto.id - Definisi teater berasal dari kata “theatron” dalam bahasa Yunani yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Sementara, teater modern secara umum merupakan teater yang berkembang pada masyarakat dan bersumber dari teater tradisional.

Kehadiran teater modern di suatu negara tidak terlepas dari kondisi dan situasi negara itu sendiri. Maka tak heran bila faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh dalam pengembangan teater sebagai seni pertunjukan

Dalam sebuah pementasan teater, persiapan pertunjukan merupakan suatu hal yang harus ada. Pementasan teater yang baik, tentu memerlukan persiapan yang baik dan matang juga.

Terciptanya suatu pementasan yang baik merupakan hasil dari suatu manajemen produksi yang baik.

Manajemen produksi dalam pementasan diperlukan agar sekelompok orang atau kelompok dapat secara sistematis melaksanakan pekerjaannya secara efisien.

Langkah-Langkah Membentuk Tim Pementasan Teater

Agar suatu pementasan dapat berjalan lancar, maka dibentuklah tim pementasan dengan melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

A. Pra Pementasan

1. Persiapan Pekerjaan Produksi

  • Pimpinan produksi melakukan koordinasi tim terhadap persiapan pementasan, serta bertugas membuat rencana dan jadwal kerja, serta mengontrol pelaksanaan produksi.
  • Sekretaris bertugas membuat surat yang dan menyusun dokumen keluar masuk pementasan.
  • Bendahara melakukan pembukuan pendanaan produksi.
  • Seksi dokumentasi menyediakan kebutuhan alat dan bahan dokumentasi .
  • Seksi publikasi membuat rancangan media publikasi seperti poster.
  • Seksi pendanaan bertugas mencari sumber dana dengan cara melobi calon penyandang dana.
  • House Manager bertugas mengkoordinasikan seksi keamanan, konsumsi, ticketing, penanggung jawab gedung.
  • Seksi keamanan bertugas menata parkir kendaraan saat pementasan dan menjaga ketertiban demi kelancaran pementasan.
  • Seksi konsumsi mengatur dan menyediakan konsumsi dari pra produksi sampai pasca produksi.
  • Seksi transportasi bekerja sama dengan house manager untuk menyediakan kebutuhan transportasi.
  • Tim ticketing bertugas merancang tiket pementasan dan melaporkan hasil penjualan tiket kepada seksi pendanaan.
  • Penanggung jawab gedung mempersiapkan ruangan atau gedung untuk latihan dan pelaksanaan.Dan bertanggung jawab terhadap kebersihan.

2. Persiapan Pekerjaan Artistik

  • Penguasaan lakon dilakukan dengan menganalisis naskah lakon. Naskah lakon terdiri dari dua lakon yaitu struktur lakon dan tekstur lakon. Pada struktur lakon terdapat tema, plot, latar cerita, dan penokohan. Sedangkan tekstur lakon dijumpai saat pementasan berlangsung.
  • Penguasaan peran sangat penting bagi pemeran karena harus menghidupkan tokoh dalam naskah melalui dirinya.
  • Penguasaan artistik.
  • Pimpinan artistik melakukan pembahasan konsep artistik yang akan dibuat dan melakukan pembagian tugas kepada anggotanya.
  • Stage manager melakukan pendataan barang-barang artistik yang diperlukan (keluar masuknya barang) dan merancang serta membuat jadwal urutan pengisi suara pementasan.
  • Penata panggung bertugas merancang barang-barang pementasan.
  • Penata kostum atau busana bertugas menyediakan dan merancang kostum serta tambahan aksesoris pada kostum.
  • Penata rias mulai menata rias pemeran pementasan.
  • Penata cahaya mulai menyediakan dan menata cahaya (lighting).
  • Penata bunyi mulai menyediakan dan menata bunyi.
  • Penata musik (sound) mulai menyediakan dan menata sound.

B. Pementasan

1. Tim Produksi

  • Pimpinan produksi bertugas mengontrol jalannya pementasan dan menyelesaikan masalah saat terjadi kesalahan pementasan.
  • Sekretaris bertugas mencatat dan mengarsipkan dokumen selama pementasan.
  • Bendahara bertugas mengelola pendanaan.
  • Tim dokumentasi merekam pementasan berlangsung.
  • Seksi pendanaan bekerja sama dengan ticketing dan bendahara terhadap keluar masuknya dana.
  • Tim ticketing menjual tiket ke penonton.
  • Seksi konsumsi menyiapkan konsumsi saat pementasan.
  • Seksi keamanan mengatur kenyamanan parkir penonton.
  • Seksi gedung bertugas mengontrol kenyamanan penonton dan pemain saat pementasan.
  • Seksi transportasi menyediakan transportasi jika perlukan.

2. Tim Artistik

  • Sutradara mengawasi jalannya pementasan.
  • Pemeran melakukan peran sesuai naskah.
  • Penata panggung mengatur pergantian setting pementasan.
  • Penata cahaya menata sumber cahaya sesuai rencana dan disepakati sutradara.
  • Penata busana menata kostum/busana pemeran dan memperbaiki jika kostum rusak.
  • Penata rias menata riasan wajah pemeran dan memperbaiki riasan.
  • Penata bunyi bertugas mengatur dan menginstalasi sumber bunyi sesuai rencana.
  • Penata musik bertugas manata musik sesuai isi pementasan.

C. Pasca Pementasan

1. Evaluasi Kerja

Evaluasi kerja dilakukan oleh pemimpin produksi dan dilakukan setelah penonton pulang. Dalam pelaksanaannya semua anggota mengemukakan kendala yang dihadapi dari pra produksi sampai pasca produksi dan memberikan solusi.

Dalam evaluasi ini, seluruh tim menyampaikan laporan kerja tiap bidang atau divisi. Kemudian, hasil evaluasi kerja menjadi catatan bersama agar pementasan selanjutnya dapat lebih baik.

2. Evaluasi Pementasan

Evaluasi ini dilakukan dengan melihat apa kelebihan dan kekurangan selama pementasan. Kemudian, diwujudkan dalam tulisan evaluasi agar dibaca oleh tim pementasan.

Baca juga artikel terkait SENI BUDAYA atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Maria Ulfa