tirto.id - Nama Brigjen TNI Junior Tumilaar sedang menjadi perbincangan karena ditahan di Rumah Tahanan Militer (RTM) Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Penahanan itu dilakukan karena Brigjen Tumilaar secara terang-terangan ikut membela warga Bojongkoneng, Babakan Medang, Bogor yang terlibat masalah lahan.
Seperti diwartakan Antara News, muncul pula sebuah foto yang berisi surat tulisan tangan mengatasnamakan Brigjen TNI Junior Gumilar pada Senin, 21 Februari 2022.
Dalam surat itu, Tumilaar meminta untuk dipindahkan ke RSPAD karena ia menderita asam lambung atau GERD.
Tumilaar juga memohon maaf karena bersalah telah membela rakyat warga Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, yang menjadi korban penggusuran lahan dan bangunan PT Sentul City.
"Saya juga mohon pengampunan karena tanggal 3 April 2022 saya berumur 58 tahun, jadi memasuki usia pensiun," kata Tumilaar dalam suratnya.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sudah memberikan klarifikasi terkait penahanan Brigjen TNI Junior Tumilaar.
Menurut Dudung, Tumilaar yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Kasad seharusnya meminta izin ketika akan keluar.
"Staf khusus Kasad apabila keluar harus seizin Kasad, tapi dia bertindak mengatasnamakan membela rakyat padahal bukan kewenangan yang bersangkutan," tegasnya.
Nah, dia (Tumilaar) tanpa perintah dan mengatasnamakan staf khusus Kasad untuk membela rakyat. Itu bukan kapasitasnya dia sebagai satuan kewilayahan," jelas Dudung.
Sebelum menjabat sebagai Staf Khusus Kasad, Tumilaar pernah menjabat sebagai Kodam XIII Merdeka.
Brigjen Junior Tumilaar juga sempat kontroversial karena mengirimkan surat kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Tumilaar keberatan anggotanya diperiksa oleh polisi ketika mendampingi warga korban kasus penyerobotan tanah di Manado, Sulawesi Utara.
Brigjen Tumilaar Dibela Sejumlah Tokoh
Penahanan Brigjen Tumilaar mendapat pembelaan dari sejumlah tokoh, salah satunya Fadli Zon. Anggota Komisi I DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, wajar kalau Tumilaar membela rakyat karena tentara berasal dari rakyat.
"Tentara kita berasal dari rakyat, tentara rakyat. Membela rakyat wajar apalagi di pihak yang benar. Bravo Junior Tumilaar," tulisnya di akun Twitter @fadlizon.
Selain Fadli, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) di era Susilo Bambang Yudhoyono, Dipo Alam juga turut memberikan pembelaan.
Melalui Twitter resminya @dipoalam49 juga mengaku bersimpati dengan penahanan Tumilaar karena dia punya niat baik membela rakyat.
"Saya bersimpati pada Pak Junior Tumilaar perwira TNI AD yang berniat membela rakyat... Bolehkan hati dan pikiran saya berpihak pada niat beliau? Lanjutken brother!!!," tulis @dipoalam49.
Editor: Iswara N Raditya