Menuju konten utama

Bagaimana Cara Mengetahui WhatsApp Disadap?

Cara mengetahui WA disadap jarak jauh, cara mengetahui WhatsApp disadap atau tidak dan langkah-langkah mengamankan akun WhatsApp.

Bagaimana Cara Mengetahui WhatsApp Disadap?
Ilustrasi WhatsApp. foto/shutterstock

tirto.id - WhatsApp (WA) saat ini telah menjadi aplikasi pilihan hampir semua orang di dunia untuk mengirim, menerima pesan hingga video call.

Akun twitter resmi WhatApp menyebutkan, hingga awal April 2021 jumlah penggunanya telah mencapai dua miliar lebih, di mana ada lebih dari seratus triliun pesan.

Meski WhatsApp menyebut aplikasi ini sepenuhnya telah terenkripsi end-to-end, tetapi ini bukanlah yang membuat WA tidak dapat diretas.

Dikutip laman India Today, WhatsApp memiliki semua jenis pesan termasuk pesan pribadi seseorang yang mungkin tidak akan nyaman jika dibagikan dengan orang lain.

Meskipun WhatsApp hanya dapat diretas sampai batas tertentu, tetap saja penyadapan maupun peretasan bisa berdampak buruk bagi seseorang.

Setelah WA disadap, peretas akan dapat mengawasi Anda seperti ketika sedang online, jam tidur, maupun aktivitas online lainnya yang dilakukan melalui WhatsApp.

Cara Mengetahui WA Disadap

Lalu bagaimana cara untuk mengetahui apakah WhatsApp disadap atau tidak?

Bukti pertama biasanya akan muncul di ponsel itu sendiri dalam bentuk notifikasi. Tetapi jika Anda melewatkannya, maka dapat memeriksa penggunaan akun dengan melakukan hal berikut ini seperti dilansir situs DigitBin:

  • Buka aplikasi WhatsApp.
  • Klik pada Menu opsi yang ditunjukkan dengan 3 titik vertikal di sudut kanan atas.
  • Klik WhatsApp Web dan pengguna dapat memeriksa perangkat atau Aplikasi apa pun yang memiliki akses ke WhatsApp.
  • Jika ada satu atau beberapa komputer muncul di tampilan layar padahal belum diberikan akses, maka akun WhatsApp Anda disusupi oleh perangkat lain. Akun Anda "diintervensi" dan peretas sedang menyadap Anda.
Jadi Apa yang harus dilakukan jika WhatsApp Terbuka di Perangkat Lain?

Untuk mencegah WhatsApp diretas, Anda dapat keluar dari semua sesi perangkat yang sedang online atau nyala, dan peretas akan segera kehilangan akses ke akun Anda.

Untuk menghindari hal-hal tersebut terulang kembali, solusi paling efektif adalah mengonfigurasi WhatsApp dengan App Lock.

Dengan cara ini, meskipun seseorang berhasil memakai ponsel Anda, mereka tidak dapat mengakses aplikasi WhatsApp dan menghubungkannya ke PC atau Aplikasi lain melalui WhatsApp Web.

Cara lain yang digunakan orang untuk menyadap WhatsApp adalah dengan mengaktifkan akun di perangkat lain.

Pada dasarnya, mereka mendaftarkan nomor WhatsApp Anda di ponsel lain dan selama dilakukan konfigurasi, peretas akan memulihkan semua obrolan atau percakapan yang telah disimpan dalam aplikasi.

Siapa pun dapat melakukan ini dengan mengambil ponsel Anda untuk menerima kode verifikasi yang dikirim WhatsApp.

Jika hal seperti itu dilakukan, maka di ponsel Anda akan tertera pesan "Ponsel ini tidak dapat diverifikasi" karena nomor tersebut terdaftar di perangkat lain.

Selanjutnya, Anda dapat memverifikasi ulang nomor untuk mendapatkan kembali akses akun.

Selain itu, ada juga metode yang jauh lebih canggih untuk melindungi WhatsApp agar tidak aktif di ponsel lain. Yang perlu dilakukan hanyalah mengaktifkan verifikasi dua langkah:

Pertama buka WhatsApp → selanjutnya pilih menu di bagian kanan atas → klik Pengaturan → pilih menu Akun → lalu aktifkan 2 Langkah-verifikasi.

Jika sudah melakukan langkah di atas, maka ketika seseorang mencoba mengaktifkan WhatsApp Anda di perangkat lain, dia akan dimintai kode keamanan yang hanya diketahui oleh pengguna.

Tanpa kode itu, tidak mungkin orang lain mendaftarkan WhatsApp Anda di komputer lain.

WhatsApp adalah aplikasi yang sangat aman, tetapi pengguna juga perlu tetap waspada terhadap pesan-pesan yang sifatnya sangat pribadi.

Menggunakan otentikasi dua faktor merupakan cara yang tepat untuk mengunci akun Anda jika seseorang telah dan pernah mengaksesnya.

Baca juga artikel terkait WHATSAPP atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Teknologi
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH