Menuju konten utama

Badai Siklon Dahlia: BPBD Lebak Tetapkan Status Siaga I Bencana

BPBD Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menetapkan status "Siaga I" bencana alam guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Badai Siklon Dahlia: BPBD Lebak Tetapkan Status Siaga I Bencana
Ilustrasi badai. FOTO/REUTERS.

tirto.id - Badai tropis Dahlia telah terdeteksi muncul di barat daya Bengkulu pada Rabu (29/11/2017) pukul 19.00 WIB. Mulai Kamis (30/11/2017) pagi ini, BMKG mencatat pergerakan badai ini mengarah ke sebelah barat daya DKI Jakarta.

BMKG mengingatkan bahwa siklon Dahlia tidak hanya akan menyebabkan hujan lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, tetapi juga mengguyur wilayah Banten bagian selatan, DKI Jakarta, sampai Jawa Barat bagian selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menetapkan status "Siaga I" bencana alam guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

"Penetapan siaga bencana alam itu karena sejak lima hari terakhir warga dilanda kebakaran, banjir dan angin puting beliung," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Kamis (30/11/2017).

Untuk penanggulangan kebencanaan, pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, Dinas PUPR, Dinkes, Dinsos, Tagana, relawan tangguh, Orari, pers, aparat kecamatan dan masyarakat.

Selain itu, juga BPBD menyalurkan bantuan bahan pokok kepada warga yang terkena kebakaran di Kecamatan Sobang sebanyak 30 kepala keluarga (KK) dan Kecamatan Cihara tiga KK.

Begitu juga bantuan bagi warga korban banjir di Kecamatan Wanasalam sekitar puluhan KK dan korban angin puting beliung di Kecamatan Cilograng dan Banjarsari mencapai belasan KK.

Penyaluran bantuan bahan pokok dan kebutuhan lainnya agar para korban bencana alam tidak mengalami kerawanan pangan. Selain itu, mereka mendapat pengobatan dari Puskesmas setempat guna mengatasi ancaman penyakit menular.

Namun, pihaknya hingga kini belum menerima laporan korban jiwa.

"Kami memprioritaskan pasca-bencana itu menyalurkan kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan," katanya menjelaskan.

Menurut Kaprawi, selama sepekan ke depan masih sangat berpotensi terjadi bencana banjir, longsor dan angin puting beliung sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat dengan intensitas lebat, ringan dan sedang.

Peluang cuaca buruk tersebut terjadi pagi, siang, sore dan malam hari.

Selama ini, warga Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam hingga ribuan KK. Mereka tinggal di daerah aliran sungai (DAS),perbukitan, pegunungan.

Oleh karena itu, BPBD menyampaikan agar masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan sehubungan cuaca buruk tersebut.

BPBD telah menyiapkan peralatan evakuasi, relawan dan logistik, termasuk obat-obatan agar para korban bencana dapat ditangani dengan baik.

Peralatan kebencanaan itu antara lain perahu motor,mesin gergaji, pelampung, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.

"Kami berharap cuaca buruk itu tidak menimbulkan kebencanaan juga tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," katanya menjelaskan.

Koordinator Relawan Tangguh Kabupaten Lebak Hendi (45) mengatakan pihaknya selama ini siaga selama 24 jam untuk menghadapi bencana alam karena curah hujan meningkat.

Jumlah anggota relawan Tangguh hingga 35 personel bergerak cepat melakukan evakuasi setelah menerima laporan dari aparat desa,kecamatan maupun warga.

"Kami siap melayani masyarakat jika terjadi bencana alam guna memberikan bantuan pertolongan evakuasi dengan cepat,tepat dengan ketrampilan yang dimilikinya," katanya.

Baca juga artikel terkait BADAI DAHLIA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri