tirto.id - Badai Dahlia masih mengalami pergerakan sejak terdeteksi pada Kamis (30/11/2017) pagi berada di perairan Samudera Hindia Barat Daya Jakarta. Berdasarkan pantauan terbaru BMKG siang ini, siklon tropis tersebut mulai bergerak ke arah Timur dengan kecepatan 20 km/jam menuju Jawa Tengan dan Yogyakarta.
“Siklon Tropis DAHLIA, posisi pada hari Kamis, 30 Nov 2017 pukul 13.00 WIB, berada di Samudera Hindia Barat Daya Jakarta (310 km Selatan-Barat Daya Jakarta) dengan kecepatan angin maksimum mencapai 65 km/jam, bergerak ke arah timur dengan kecepatan gerak 20 km/jam,” tulis BMKG melalui akun Twitter resminya.
Pergerakan badai Dahlia ke arah timur ini, menurut pengamatan BMKG, membuat wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta harus waspada cuaca ekstrem. Siklon tropis ini berpotensi menimbulkan hujan deras yang disertai angin kencang dengan kilat atau petir selama 48 jam ke depan di kedua wilayah itu.
Yogyakarta sebelumnya telah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana menyikapi cuaca ekstrem dampak badai Cempaka yang mengakibatkan bencana banjir, longsor, dan angin kencang di daerah itu. Status siaga ini dinyatakan langsung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X.
"Karena hujan ekstrem menurut BMKG berlangsung tiga hari, ya kita daruratnya satu minggu," kata Hamengkubuwono X, seusai rapat koordinasi dengan jajaran BPBD DIY di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (29/11/2017).
Karenanya, meski sudah berangsur-angsur pulih, Yogyakarta kini harus kembali waspada menghadapi badai Dahlia. BMKG menyebutkan, salah satu siklon tropis ini pertama kali dideteksi muncul sejak Rabu (29/11/2017) pukul 19.00 WIB di Barat Daya Bengkulu.
"Lahirnya siklon tropis Dahlia akan berdampak pada peningkatan hujan lebat, tinggi gelombang, angin kencang, maupun potensi kilat atau petir di beberapa wilayah di Indonesia," tutur Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam siaran pers.
BMKG mengimbau masyarakat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian selatan, DKI Jakarta, sampai Jawa Barat bagian selatan siaga terhadap siklon Dahlia. Tidak hanya akan menyebabkan hujan lebat, angin kencang >20 knot juga berpotensi terjadi wilayah-wilayah tersebut.
Cuaca ekstrem dampak siklon Dahlia berupa curah hujan tinggi dan ketinggian gelombang tinggi, menurut perkiraan BMKG, berpotensi terjadi hingga 4 Desember 2018.
Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
Cuaca ekstrem ini juga bisa membuat angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun papan reklame atu baliho tumbang. Karenanya, masyarakat diminta tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat atau petir.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari