Petrik Matanasi

Markas Resimen Pelopor—pemula elit Brimob—ini pernah menjadi tempat aman bagi Presiden Sukarno pasca-G30S.

Jenderal tua.
Kecamuk intrik pada
drama istana.

Kata orang tua, Jepang bagus tapi suka main pukul kalau salah; Amerika dan Australia itu baik; dan Belanda jahat.

Morotai menjadi pangkalan penting bagi AL dan AU dalam operasi infiltrasi. Cerita lain: ada personel-personel AD yang saling membalas dendam.

Morotai menjadi batu lompatan Jenderal MacArthur dan pasukannya dalam merebut Filipina dan mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia II.

Pasukan Sekutu pergi dari Morotai meninggalkan besi tua. Oleh Muhlis, besi-besi tua itu dikoleksi untuk sebuah museum mandiri.

Jika sekolah lain berusaha mencetak pegawai kolonial, INS Kayutanam lebih mengutamakan kebutuhan rakyat Indonesia.

Selain menggelar karpet merah bagi perusahaan tambang batubara, Sultan Sulaiman membikin Pangeran Perbatasari dari Banjar ditangkap Belanda.

April 1998 dipenuhi kabar soal penculikan aktivis sementara demonstrasi mahasiswa makin menjalar di hampir semua kota. Ketidakpercayaan rakyat kepada penguasa mencapai puncaknya.

Pemerintah kolonial dibikin pusing dan bertindak represif atas aksi mogok serempak buruh kereta api pada 1923.

Langkah klandestin.
Anjing-anjing bergerak
menjaga rezim.

Mata-mata yang
digdaya. Rahasia
langgeng kuasa.

Karir meninggi.
Sang penyaksi lahirnya
surat nan sakti.

Meski sudah usia nenek, Opu Daeng Risadju dari Tanah Luwu berani menanggung siksaan NICA demi mengamalkan 'amar ma'ruf nahi munkar'.

Hijau lumut nan
melegenda. Satuan
tanpa senjata.

Keras meriam.
Ditumpas kabut debu
gunung nan muram.

Langit nan suci.
Sayap besi perisai
ibu pertiwi.

Bapindo adalah kelanjutan dari Bank Industri Negara (BIN), yang ada sejak 1950an. Nama Bapindo populer di era 90-an berkat kasus Eddy Tansil.

D'Lloyd adalah band binaan Djakarta Lloyd yang sukses secara komersial pada 1970-an. "Hidup di Bui" yang dibawakan ulang D'Lloyd pernah disensor pemerintah Orde Baru.

Raden Soedjono Prawirosoedarso adalah calon perorangan yang sukses mendapat satu kursi di DPR dan Konstituante dalam Pemilu 1955. Ia bukan politikus, ia guru kebatinan.