Hasil uji klinis fase kedua dan tiga menunjukkan Paxlovid dapat menurunkan risiko hospitalisasi atau kematian sebesar 89 persen pada pasien dewasa COVID-19.
Hal ini lantaran abainya protokol kesehatan (prokes), di tengah minimnya intervensi, sementara subvarian BA.4 dan BA.5 yang dominan amat mudah infeksinya.