tirto.id - Cabang olahraga dayung menorehkan medali perak di ajang Asian Games 2018, Jumat (24/8/2018) di Jakabaring Sport City. Kakak Kusmana, Rudiana Edwin Ginanjar, Sulpianto, dan Memo mencatatkan waktu 6 menit 20,58 detik.
Indonesia terpaut 0,3 detik dari peraih medali emas, India yang mencatatkan waktu 6 menit 17,13 detik. Medali perunggu diberikan pada Thailand yang membukukan waktu 6 menit 22 detik.
Kemenpora menargetkan satu medali emas dari cabang olahraga dayung di Asian Games 2018. Indonesia sebenarnya hampir melebihi ekspektasi karena mereka hampir mendapatkan dua emas.
Kelas dayung empat orang putra gagal mendapat medali emas setelah kalah di babak final. Tim Indonesia meraih medali perak dikalahkan oleh India, padahal hal itu di luar perhitungan.
"Yang kami takut itu Iran, ternyata malah enggak dapat. India bagus ternyata," ujar pelatih tim dayung, Budiman Setiawan pada Tirto pada Jumat (24/8/2018) di Jakabaring Sport City, Palembang.
Menurut Budiman, India yang menang dengan jarak 3 detik tersebut merupakan momen langka. Secara internal, Budiman memang menargetkan timnya mendapat dua medali emas.
"Mereka enggak terdeteksi, tahunya gini, tapi yaudah enggak apa-apa," tegasnya lagi.
Salah satu pendayung Indonesia, Edwin Ginanjar Rudiana mengaku perubahan angin sangat berpengaruh dalam pertandingan kali ini. Meski tampil sengit, Indonesia mengaku angin menjadi halangan.
"Kami sudah berusaha sebaik-baiknya. Memang perubahan angin itu sangat berpengaruh buat kami," ucapnya.
Satu medali emas untuk Indonesia dari dayung disumbangkan oleh nomor kelas ringan delapan orang dayung putra. Mereka meraih emas setelah mengalahkan Uzbekistan dan Cina.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra
