Menuju konten utama

Atasi Kasus UAS, MUI Akan Silaturrahmi ke GMKI, PMII hingga HMI

Untuk menghindari adanya konflik berkepanjangan, MUI akan menyelesaikan kasus tersebut dengan pendekatan kultural lewat silaturrahim ke pihak yang melaporkan Ustaz Abdul Somad.

Atasi Kasus UAS, MUI Akan Silaturrahmi ke GMKI, PMII hingga HMI
Klarifikasi Ustadz Abdul Somad di Kantor MUI Pusat Terkait video ceramahnya yang beredar di media sosial. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom, KH Ahmad Baidowi mengatakan, kasus ceramah kontroversial Ustadz Abdul Somad (UAS) harus segera diredam agar menjadi persoalan besar.

"Akan ada rembetannya dan bisa menjadi perkara yang ditebengi oleh pihak lain, sehingga kondisi nasional tidak kondusif. Oleh karena itu, kita harus meredam ini," ujar dia, usai berdiskusi dengan Abdul Somad di Kantor MUI Pusat, Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).

"Padahal bangsa ini baru selesai pilpres yang sempat ada kerenggangan yang sedang kita rajut kembali. Jangan karena persoalan ini, regang kembali," imbuh dia tanya menyebut kasus yang dimaksud.

Ia juga mengatakan, persatuan dan kesatuan bangsa ini harus tetap di jaga bersama-sama.

Kemudian, Baidowi mengatakan alasan MUI Pusat mengundang UAS, karena ingin meminta penjelasannya.

Setelah mendengar penjelasan, ia mengatakan MUI akan menyelesaikan ceramah tersebut tanpa melalui jalur hukum.

Oleh karena itu, kata dia, untuk menghindari adanya konflik berkepanjangan, ia akan menyelesaikan kasus tersebut dengan pendekatan kultural.

"Kami mau silaturrahim ke beberapa tempat dan berbagai tokoh agama dan tokoh masyarakat," ucap dia.

Ia juga menyebutkan, beberapa kelompok agama itu seperti Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang sebelumnya melaporkan pernyataan UAS yang diduga menghina simbol agama, yakni salib.

Selain itu, Baidowi juga akan berkomunikasi dengan kelompok Cipayung lainnya seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan beberapa organisasi lainnya.

"Jadi ada organisasi kemahasiswaan yang lain. Jadi ini nanti persoalan bisa merembet ke mana-mana," ujar dia.

Baca juga artikel terkait KASUS PENISTAAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hard news
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali