tirto.id - Sebanyak 19 gerbang tol di Jakarta telah diusulkan untuk ditutup selama penyelenggaraan Asian Games 2018. Namun, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyatakan rencana penutupan itu belum final karena akan dilakukan uji coba terakhir.
“Kami akan simulasi sekali lagi, setelah itu kami evaluasi. Jadi penutupan 19 gerbang tol belum final, kami lihat simulasi terakhir," jelas Kepala Bambang Prihartono di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Nantinya, lanjut Bambang, setelah diadakan evaluasi pihaknya akan menentukan gerbang tol akan ditutup permanen atau menggunakan skema buka-tutup dengan bantuan kepolisian. Selanjutnya BPTJ akan melakukan simulasi ketiga pada pekan depan, namun waktu pelaksanaannya belum ditentukan.
Selain itu, penutupan 19 gerbang tol juga akan dilakukan pada jam-jam tertentu. Rencananya, penutupan akan berlangsung pada pukul 06.00-17.00 WIB, ketika atlet berangkat ke lokasi pertandingan. Sementara itu, penutupan jalur akan dijadwalkan pada pukul 12.00-21.00 WIB, saat atlet kembali ke wisma.
Uji coba paket kebijakan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) dengan skenario anak sekolah tidak diliburkan telah diterapkan sebelumnya. Bambang mengklaim, pihaknya dapat menempuh perjalanan dari wisma atlet ke stadion dengan waktu 30 menit.
Olympic Committee of Asia (OCA) atau Komite Olimpiade Asia telah menetapkan batas waktu maksimal perjalanan atlet dan ofisial dari satu titik ke titik lainnya selama 34 menit.
“Dari wisma atlet ke enam rute menuju stadion, berhasil 30 menit. Kecuali ke Cibubur butuh 31 menit. Masih di bawah batas waktu yang ditentukan,” terang Budi.
Kebijakan MRLL dijalankan dengan menerapkan sistem ganjil genap di sejumlah jalan utama, penerapan buka-tutup pintu tol, dan pemberian jalur khusus atlet di dalam jalan tol.
Budi menuturkan penutupan gerbang tol dan penerapan sistem ganjil genap diberlakukan. Dari situ, tidak terjadi kemacetan yang cukup parah karena beban lalu lintas sudah berkurang.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yuliana Ratnasari