Menuju konten utama

AS Sepakati Proposal Penjualan Teknologi Nuklir Pada Arab Saudi

AS sepakati tujuh proposal penjualan teknologi nuklir untuk Arab Saudi

AS Sepakati Proposal Penjualan Teknologi Nuklir Pada Arab Saudi
Ilustrasi teknologi Nuklir. FOTO/istockphoto

tirto.id - Trump menyetujui tujuh proposal dari beberapa perusahaan AS untuk menjual teknologi nuklir dan pendampingan kepada Departemen Energi Arab Saudi pada Kamis (28/3/2019).

Kepala Departemen Energi, Rick Perry mengatakan kepada Komite Keamanan Senat bahwa Departemen Energi AS telah menyetujui 37 proposal nuklir sejak Januari 2017, termasuk 9 diantaranya untuk Timur Tengah, demikian dilansir Associated Press.

Tujuh proposal nuklir diantaranya ditujukan untuk Arab Saudi, dan dua lainnya untuk Yordania. Pembuat kebijakan dari baik AS maupun Arab Saudi menyatakan kekhawatiran tentang pengembangan teknologi nuklir di Arab Saudi tersebut jika tidak disertai pendampingan keamanan yang layak.

Anggota parlemen AS baik dari Demokrat maupun Republik menyatakan keprihatinannya terkait transaksi teknologi nuklir itu. Parlemen AS beranggapan Arab Saudi dapat mengembangkan senjata nuklir jika teknologi AS ditransfer tanpa pengamanan yang tepat.

Kongres juga khawatir dengan hubungan dekat pemerintahan Trump dan Arab Saudi. Trump mencoba menjadikan Arab Saudi sebagai pusat kebijakan luar negerinya di Timur Tengah sekaligus berupaya mengisolasi Iran, yang merupakan rival rezim Saudi.

Selagi proses negosiasi teknologi nuklir ini berlanjut, Trump terus menepis kritik tentang kematian Khashoggi dan peran Arab Saudi dalam perang Yaman.

Persetujuan nuklir yang dikenal dengan otorisasi Part 810, memungkinkan perusahaan melakukan uji coba sebelum pembangunan fasilitas nuklir. Persetujuan tersebut tidak mengizinkan transfer material, peralatan, dan komponen nuklir.

The Daily Beast terlebih dulu menyampaikan otorisasi tersebut disusul Perry mengonfirmasi hal tersebut ke publik.

Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo membagikan dokumen tersebut kepada komite pada Rabu (27/3/2019). Juru bicaranya, Brad Sherman menyatakan,

“Yang menarik perhatian kami adalah bagaimana mencegah Arab Saudi mendapatkan senjata nuklir, Apa yang saya tangkap dari administrasi [Trump] baru-baru ini [...] adalah upaya untuk menghindari Kongres dan departemen anda dan menyediakan teknologi nuklir substansial dan bantuan ke Arab Saudi padahal [negara tersebut] menolak tunduk kepada pengarahan kita untuk melihat peninjauan ulang [transfer teknologi tersebut],” katanya.

Pompeo menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri masih mencari cara pendampingan terhadap Arab Saudi yang akan menerima teknologi nuklir dari perusahaan-perusahaan AS dan bagaimana mencegah mereka mengembangkan senjata nuklir.

Baca juga artikel terkait NUKLIR atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Teknologi
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora