Menuju konten utama

Arti Imported Case, Salah Satu Kasus Corona COVID-19 di Indonesia

Sejumlah kasus corona di Indonesia merupakan imported case, apa artinya?

Arti Imported Case, Salah Satu Kasus Corona COVID-19 di Indonesia
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Jumlah kasus virus corona COVID-19 di Indonesia bertambah 13 orang pada Senin (9/3/2020), dengan rincian 7 kasus berasal dari imported case, 6 kasus dari hasil tracing dan tracking contact, sehingga jumlah pasien positif virus corona COVID-19 di Indonesia melonjak dan bertambah menjadi 19 pasien.

Kasus imported case yang pertama kasus 07, perempuan (59 tahun) dengan kondisi stabil, sakit ringan-sedang. Yang bersangkutan baru kembali dari luar negeri dan beberapa saat menunjukkan gejala ke arah COVID-19. Setelah diperiksa dengan PCR maupun genom sekuensing, hasilnya positif.

Imported case kedua disebut sebagai kasus 09, perempuan (55 tahun). Kondisi saat ini tampak sakit ringan-sedang tanpa ada penyakit penyerta sebelumnya. Pasien ini imported case dan bukan bagian dari kluster mana pun.

Kasus imported case selanjutnya adalah kasus 14, laki-laki (50 tahun). Gambaran kondisi saat ini sakit ringan-sedang; kasus 15, perempuan (53 tahun); kasus 17, laki-laki (56 tahun); kasus 18, laki-laki (55 tahun); dan kasus 19, laki-laki (40 tahun).

Berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut, imported case berarti kasus virus corona COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali dari luar negeri, tanpa terkait dengan kluster manapun.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, imported case juga merupakan salah satu kasus yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Kasus COVID-19 meliputi:

1. Imported case, kasus coronavirus berasal dari pendatang yang baru tiba dari luar negeri atau daerah dengan wabah virus corona.

2. Cloce contact, kasus karena melakukan kontak dekat dengan kasus yang sebelumnya diketahui. Atau, orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien virus corona.

3. Kasus yang didapat masyarakat dari sumber infeksi tidak diketahui.

Cara Virus Corona COVID-19 Menyebar

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan cara penyebaran virus corona dari satu orang ke lainnya. Menurut WHO, ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.

Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda di dekatnya -seperti meja, meja, atau telepon.

Orang bisa terpapar atau terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi - dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Jika Anda berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan COVID-19, Anda dapat terjangkir melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan napas.

Dengan kata lain, COVID-19 menyebar serupa cara untuk flu. Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala ringan dan sembuh.

Namun, beberapa kasus virus corona berlanjut dengan mengalami penyakit yang lebih serius dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Risiko penyakit atau terinfeksi virus corona kian meninggkat meningkat bagi Anda dengan usai 50 ke atas. Usia tersebut disebut lebih rentan daripada mereka yang di bawah 50.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh melemah dan orang-orang dengan kondisi seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru juga lebih banyak rentan terhadap virus corona.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH