tirto.id - Fotosintesis adalah salah satu contoh proses anabolisme yang biasanya terjadi pada tumbuhan. Anabolisme sendiri diartikan sebagai pembentukan senyawa kompleks dari senyawa sederhana dengan bantuan energi.
Selain fotosintesis, contoh lain dari anabolisme adalah kemosintesis. Secara garis besar, fotosintesis dan kemosintesis sebenarnya hampir sama, hanya saja kedua proses ini membutuhkan sumber energi yang berbeda.
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah cara yang dilakukan tumbuhan untuk menghasilkan makanannya sendiri. Fotosintesis merupakan proses pembentukan glukosa dan oksigen yang prosesnya membutuhkan air dari dalam tanah dan karbondioksida dari udara.
Tak hanya itu, fotosintesis juga membutuhkan bantuan sinar matahari sebagai sumber energi agar prosesnya bisa berjalan sempurna. Fotosintesis yang terjadi pada bagian kloroplas ini terbagi menjadi 2 tahap yang saling berhubungan, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Sesuai dengan namanya, reaksi terang membutuhkan energi dari cahaya matahari untuk proses pemecahan molekul air atau yang biasa disebut fotolisis. Reaksi terang terjadi pada bagian grana yang ada pada kloroplas.
Reaksi ini menghasilkan produk akhir berupa ATP, NADPH, dan oksigen. ATP dan NADPH dari reaksi terang inilah yang kemudian digunakan sebagai energi dalam reaksi gelap.
Reaksi gelap yang terjadi pada stroma ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Pengikatan atau fiksasi karbondioksida dengan Ribulosa Bifosfat (RuBP). Pengikatan ini menghasilkan Phospho Gliserat Acid (PGA).
2. Pengurangan atau reduksi PGA. Dengan bantuan ATP dan NADPH, terbentuklah senyawa Phospo Gliseraldehide (PGAL).
3. Regenerasi. Pada tahap ini, PGAL akan digunakan untuk proses pembentukan glukosa. PGAL juga akan diubah kembali menjadi RuBP yang berguna dalam pengikatan karbondioksida.
Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa hasil akhir fotosintesis adalah oksigen (dari reaksi terang) dan glukosa (dari reaksi gelap).
Pengertian Kemosintesis
Kemosintesis adalah proses anabolisme yang mirip seperti fotosintesis. Bedanya, kemosintesis tidak dilakukan oleh tumbuhan atau organisme berklorofil lainnya, melainkan oleh bakteri-bakteri tertentu. Bakteri yang melakukan kemosintesis disebut dengan bakteri kemoautotrof.
Selain jenis organisme, perbedaannya juga terletak pada sumber energi yang digunakan. Pada kemosintesis, sumber energi utamanya bukanlah sinar matahari layaknya fotosintesis, tapi berasal dari reaksi kimia berupa oksidasi.
Kemosintesis biasanya dilakukan oleh organisme yang tidak tersentuh oleh cahaya matahari, misalnya bakteri yang hidup di laut dalam. Contoh bakterinya adalah bakteri sulfur (Thiobacillus), bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrosococcus), serta bakteri nitrat (Nitrobacter).
Bakteri-bakteri ini kemudian akan memproses senyawa organik di sekitarnya untuk menghasilkan energi kimia. Misalnya Thiobacillus yang menghasilkan sulfur dengan cara mengoksidasi hidrogen sulfida. Energi kimia yang dihasilkan dari oksidasi inilah yang kemudian digunakan untuk pembentukan karbohidrat.
Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis
1. Jenis organisme
Fotosintesis: organisme berklorofil (tumbuhan, alga, bakteri)
Kemosintesis: organisme kemoautotrof (bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit)
2. Sumber energi
Fotosintesis: cahaya matahari yang digunakan dalam proses pembentukan ATP dan NADPH
Kemosintesis: reaksi kimia berupa oksidasi yang menghasilkan energi
3. Bahan/ senyawa yang digunakan
Fotosintesis: karbon dioksida (CO2) dan air (H2O)
Kemosintesis: senyawa organik, karbon dioksida (CO2), air (H2O)
4. Produk akhir
Fotosintesis: glukosa yang disimpan dalam bentuk amilum
Kemosintesis: karbohidrat sederhana dan nitrat.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani