Menuju konten utama

Artajasa Tawarkan Harga Saham Sebesar Rp850-Rp1.250 Per Lembar

Artajasa menetapkan harga setiap lembar sahamnya berada di kisaran Rp850 hingga Rp1.250.

Artajasa Tawarkan Harga Saham Sebesar Rp850-Rp1.250 Per Lembar
Dirut PT Artajasa Pembayaran Elektronik Tbk Bayu Hanantasena, mengacungkan jempol bersama Direktur Bisnis Anthoni Morris, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Teddy Sis Herdianto dan Direktur SDM dan Keuangan Nawawi, usai Paparan Publik dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), di Jakarta, Kamis (1/3/2018). ANTARA FOTO/Audy Alwi

tirto.id - PT Artajasa Pembayaran Elektronis Tbk siap melepas 20 persen sahamnya. Sebanyak 437,5 juta saham akan ditawarkan kepada publik melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Harga setiap lembar sahamnya berada di kisaran Rp850 hingga Rp1.250.

Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto yang bertindak selaku underwriter dalam jumpa pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada Kamis (1/3/2018).

“Jumlah saham tersebut berasal dari 250 juta lembar saham baru dan 187,5 juta lembar saham investasi salah satu pemegang saham perseroan,” kata Moleonoto.

Dengan rentang harga per lembar saham tersebut, Moleonoto menyebutkan bahwa price to earning ratio (PER) yang diprediksi adalah sebesar 9,4-14 kali. Pada 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mencapai sebesar 16 kali.

Menurut target, perseroan bakal meraup dana hasil dari IPO tersebut sebanyak Rp371,45 miliar hingga Rp546,25 miliar.

Sebanyak 60 persen dari dana hasil tersebut bakal digunakan untuk belanja modal. “Untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan perseroan melalui pembelian peralatan dan/atau perlengkapan teknologi informasi,” tulis manajemen dalam prospektus mereka.

Sedangkan 40 persen sisanya, akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan operasionalnya.

Artajasa mengklaim dari waktu ke waktu mereka harus memenuhi kewajiban setelmen atas transaksi yang terjadi dalam jaringan bisnis. Selain itu, modal kerja juga meningkat karena bergabungnya mitra-mitra kerja baru dan bertambahnya titik-titik pembayaran.

Sejak didirikan pada 2000, Artajasa merupakan perusahaan penyedia infrastruktur jasa keuangan yang berizin sebagai penyelenggara transaksi elektronis di Indonesia. Per 30 September 2017, jaringan ATM Bersama yang dikelola Artajasa telah beranggotakan 88 unit dengan lebih dari 100 juta pemegang kartu ATM bersama dan sekitar 77 ribu layanan terminal ATM.

Dalam prosesnya menuju IPO, perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa diperoleh pada 22 Maret 2018. Sedangkan masa penawaran umum bakal berlangsung pada 23 dan 26 Maret 2018, untuk kemudian pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan berlangsung pada 29 Maret 2018.

Baca juga artikel terkait INFRASTUKTUR atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto