Menuju konten utama

Arab Saudi Izinkan Bioskop Beroperasi Kembali Setelah 35 Tahun

Kebijakan ini dibuat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.

Arab Saudi Izinkan Bioskop Beroperasi Kembali Setelah 35 Tahun
Ilustrasi penonton film di bioskop. FOTO/Istock

tirto.id - Kementerian Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi menyatakan bahwa bioskop diizinkan beroperasi kembali mulai awal 2018. Pernyataan tersebut menandai pertama kalinya bioskop dibuka setelah dalam 35 tahun tidak diizinkan beroperasi.

Dewan Komisi Umum untuk Audiovisual Media (Board of the General Commission for Audiovisual Media/GCAM), yang diketuai oleh Menteri Kebudayaan dan Informasi Saudi, Awwad Alawwad mengatakan izin untuk bioskop mulai diberlakukan pada Maret 2018.

"Sebagai regulator industri, GCAM telah memulai proses perizinan bioskop di Kerajaan Saudi. Kami berharap bioskop pertama dibuka pada bulan Maret 2018," kata Alawwad dalam pernyataan pers, Senin (11/12/2017), seperti dikutip Arab News.

Bioskop di Saudi tutup pada tahun 1980-an saat terjadi gelombang ultrakonservatisme yang menganggap film Barat dan bahkan film buatan Mesir sebagai tontonan yang mengandung dosa.

"Membuka bioskop kembali akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi. Dengan mengembangkan sektor budaya yang lebih luas, kami akan menciptakan kesempatan kerja, serta memperkaya pilihan hiburan di Saudi," ujar Alawwad.

Kebijakan ini merupakan bagian dari program reformasi sosial dan ekonomi Vision 2030 yang bertujuan untuk meningkatkan pengeluaran rumah tangga Kerajaan Saudi dalam kegiatan budaya dan hiburan. Diharapkan, pengeluaran rumah tangga di kedua bidang itu akan meningkat dari 2,9 persen menjadi enam persen pada tahun 2030.

Pemerintah Saudi mengatakan kebijakan membuka bioskop akan menyumbang lebih dari 90 miliar riyal (24 miliar dolar AS) dan menciptakan lebih dari 30.000 lapangan kerja dengan 300 bioskop dan sekitar 2.000 layar yang akan dibangun di negara ini pada 2030.

Reformasi ini dilakukan Saudi di bawah pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Dia mendorong reformasi di bidang sosial dan ekonomi dengan berbagai kebijakan, seperti memperbolehkan diselenggarakannya konser dan bentuk hiburan lain di Saudi untuk memenuhi keinginan mayoritas penduduk usia muda.

Pewaris takhta berusia 32 tahun tersebut juga giat mencari cara untuk meningkatkan belanja daerah dan menciptakan lapangan kerja di tengah turunnya harga minyak.

Baca juga artikel terkait ARAB SAUDI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra