tirto.id - Untuk melindungi privasi pengguna, Apple mengenalkan cara sign in aplikasi yang lebih aman bagi pengguna iPhone. Cara yang dimaksud ialah dengan menggunakan Sign In with Apple.
Dengan memilih memakai Sign In with Apple, Apple memberikan perlindungan privasi lebih seperti menghentikan aplikasi yang mencoba melacak pengguna melalui situs lain.
Memakai Apple ID untuk memverifikasi kredensial alih-alih sign in dengan akun Facebook atau Google juga menegaskan komitmen Apple terhadap privasi yang sudah digaungkan sejak dulu.
Dibandingkan dengan sign in dengan akun lain, Apple mengatakan, Sign In with Apple bisa mengotentikasi pengguna memakai Face ID di iPhone mereka tanpa harus mengorbankan data pribadi ke perusahaan pihak ketiga.
Dilaporkan TechCrunch, Software Engineering Chief Apple, Craig Federighi mengatakan bahwa saat aplikasi meminta nama dan alamat email dan pengguna tidak ingin memberikan alamat asli, Apple akan memberikan alamat email acak secara otomatis yang akan menyembunyikan email asli pengguna.
"Ini adalah berita bagus karena masing-masing dari kita mendapatkan alamat acak yang unik dan ini berarti Anda bisa menonaktifkan salah satu di antaranya kapan saja saat Anda sudah merasa lelah mendapatkan informasi dari aplikasi tersebut," ujar Federighi.
Dikutip dari Cnet, Sign In with Apple pertama kali dikenalkan pada ajang WWDC 2019 ketika privasi menjadi isu panas politik yang dihadapi Facebook dan Quest Diagnostic.
Adapun berikut cara memakai Sign In with Apple:
1. Saat membuka aplikasi atau website --dan jika didukung dengan Sign In with Apple-- tinggal tap Continue with Apple.
2. Terima atau tolak permintaan yang diminta aplikasi.
3. Ikuti petunjuk di layar terkait Apple ID Anda. Anda bisa memilih untuk mengedit nama, membagi, atau menyembunyikan email Anda. Pilih Continue.
4. Masukkan passcode saat diminta. Anda juga bisa mengkonfirmasinya lewat Face ID atau Touch ID. Jika tidak punya ketiganya, bisamemakai password Apple ID.
"Privasi berarti ketenangan pikiran, keamanan, kendali atas data milik Anda," kata Craig Federighi, Senior Vice President of Software Engineering Apple, menyambut Data Privacy Day akhir Januari 2021 lalu.
Bagi Apple, seturut dengan kampanye bertajuk "what happens on your iPhone, stays on your iPhone," privasi memang masalah serius.
Editor: Dipna Videlia Putsanra