tirto.id - Asbes sering digunakan sebagai atap rumah karena dianggap mudah dipasang dan harganya relatif murah. Namun, belum banyak yang tahu bahwa asbes bisa menyebabkan sejumlah penyakit dan berbahaya bagi kesehatan.
Asbes atau asbestos merupakan sebutan untuk sekelompok mineral dengan serat alami yang sejak zaman dulu sering dipakai di bidang konstruksi dan manufaktur. Alasannya, asbes dianggap kuat dan tahan terhadap panas, listrik, korosi, api, hingga bahan kimia.
Setelah diteliti lebih lanjut oleh para ahli, diketahui bahwa asbes sebenarnya berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut data WHO, sekitar 125 juta orang di dunia sudah terpapar asbes di tempat kerjanya.
Pada 2004, tercatat ada 107.000 kematian dan 1.523.000 Disability Adjusted Life Years/DALY (hilangnya masa hidup akibat kematian dini/kecacatan) akibat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan asbes, misalnya penyakit asbestosis, mesothelioma, serta kanker paru-paru.
Kenapa Asbes Berbahaya?
Dilansir dari laman Minnesota Department of Health, asbes dianggap berbahaya karena memiliki serat yang sangat kecil dan tipis hingga tak bisa dilihat oleh mata telanjang. Ketika asbes rusak, serat mikroskopis ini akan berterbangan di udara dan bisa bertahan hingga berhari-hari.
Serat asbes tersebut dapat terhirup oleh manusia. Karena ukurannya yang sangat kecil, serat asbes bisa masuk ke saluran pernapasan hingga ke dalam paru-paru. Serat asbes yang menempel di jaringan paru-paru inilah yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya.
Di sisi lain, Anda tidak akan mengetahui kapan Anda menghirup atau terpapar oleh asbes. Selain karena seratnya yang sangat kecil dan tak terlihat, paparan asbes biasanya juga tidak menimbulkan gejala signifikan.
Berbeda ketika Anda menghirup debu atau asap, Anda tidak akan langsung batuk atau bersin saat menghirup serat asbes. Anda juga tidak akan merasakan gejala lain seperti tenggorokan sakit atau gatal.
Tak hanya itu, seseorang yang menghirup asbes juga tidak akan langsung sakit dalam waktu dekat. Biasanya penyakit yang berkaitan dengan asbes baru akan terlihat sekitar 10-40 tahun setelah terpapar asbes pertama kali.
Memang tidak semua orang yang terpapar asbes akan mengalami penyakit berbahaya. Namun, paparan asbes tetap meningkatkan risiko terhadap penyakit-penyakit seperti asbestosis, mesothelioma, hingga kanker paru.
Ironisnya, penyakit yang berkaitan dengan asbes ini sulit sekali diobati, bahkan kebanyakan tidak bisa disembuhkan. Karena itu, masyarakat dianjurkan untuk melakukan pencegahan dengan cara menghindari penggunaan asbes dalam kehidupan sehari-hari.
Penyakit yang Disebabkan oleh Asbes
Berikut ini adalah beberapa penyakit berbahaya yang disebabkan oleh paparan asbes menurut situs Health and Safety Executive:
1. Asbestosis
Asbestosis adalah penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat adanya jaringan parut pada organ paru-paru. Jaringan parut tersebut disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jumlah besar selama bertahun-tahun.
Gejala asbestosis yang umum terjadi antara lain:
- Sesak napas
- Batuk kering yang berkepanjangan
- Sesak dada atau dada terasa nyeri
- Penurunan berat badan akibat hilangnya nafsu makan
- Ada bunyi berderak pada paru-paru saat bernapas
- Mengalami clubbing, yaitu kondisi jari-jari kaki dan tangan yang lebih besar (lebih lebar dan lebih bulat)
2. Mesothelioma
Mesothelioma adalah jenis kanker yang menyerang lapisan atau selaput yang mengelilingi organ-organ tubuh. Mesothelioma termasuk jenis kanker agresif dan mematikan sehingga harus diwaspadai.
Meski tersedia pengobatan untuk penyakit ini, kebanyakan kasus mesothelioma sulit untuk disembuhkan. Karena saat terdeteksi, biasanya mesothelioma sudah sangat parah sehingga tak bisa diobati lagi.
Menurut laman Kementerian Kesehatan, berikut empat jenis mesothelioma beserta gejalanya:
a. Pleural mesothelioma
Jenis kanker mesothelioma yang sering terjadi dan menyerang selaput paru-paru (pleura). Gejalanya antara lain:
- Demam dan tubuh berkeringat, terutama saat malam hari.
- Batuk yang disertai nyeri tak tertahankan.
- Sesak napas karena ada penumpukan cairan di paru-paru.
- Tubuh merasa kelelahan.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Dada terasa nyeri
- Suara serak
- Kesulitan menelan
- Pundak atau lengan atas terasa nyeri
- Ujung jari tampak membesar/bengkak (jari tabuh atau clubbing)
- Ada benjolan pada jaringan di bawah permukaan kulit bagian dada
Jenis mesothelioma yang menyerang selaput rongga perut (peritoneum). Gejalanya adalah sebagai berikut:
- Demam dan berkeringat saat malam hari.
- Nafsu makan menghilang
- Berat badan turun
- Diare
- Sembelit
- Perut terasa nyeri
- Mual dan muntah
- Muncul benjolan atau bengkak di bagian perut
- Gangguan buang air besar/kecil
Jenis kanker mesothelioma yang menyerang lapisan pelindung jantung. Menurut situs Asbestos, gejalanya antara lain:
- Nyeri dada
- Batuk
- Sesak napas, bahkan saat sedang istirahat (dispnea)
- Kelelahan
- Demam
- Berkeringat saat malam hari
- Jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur (aritmia)
- Sesak napas saat berbaring.
Jenis mesothelioma yang menyerang lapisan pelindung testis (buah zakar). Testicular mesothelioma tergolong langka sehingga penyakit ini tidak memiliki gejala yang khas. Namun, gejala yang paling umum adalah terjadinya hidrokel, yaitu penumpukan cairan pada skrotum sehingga testis terlihat membengkak.
3. Kanker paru-paru
Paparan asbes juga dapat menyebabkan penyakit kanker pada paru-paru. Gejalanya pun mirip dengan kanker paru yang disebabkan oleh faktor lain seperti rokok. Berikut gejala yang harus diwaspadai:
- Batuk terus-menerus
- Sesak napas
- Dada terasa tidak nyaman atau terasa nyeri
- Suara serak atau muncul bunyi mengi saat bernapas
- Batuk darah
- Kelelahan
- Hilang nafsu makan
- Bengkak di area wajah atau leher
- Infeksi pernapasan kronis
4. Penebalan pleura (pleural thickening)
Paparan asbes dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan selaput atau lapisan paru-paru (pleura) menebal atau mengalami pembengkakan. Jika dibiarkan dan kondisinya semakin parah, paru-paru bisa terjepit sehingga mengganggu pernapasan.
Dikutip dari laman Mesothelioma, gejala penebalan pleura yang umum terjadi antara lain:
- Nyeri dada
- batuk
- Sulit mengatur napas
- Sulit atau tidak bisa menarik napas dalam-dalam
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri saat menarik atau membuang napas
- Sesak napas (dispnea), terutama saat atau setelah beraktivitas
Penulis: Erika Erilia