tirto.id - Dalam ilmu ekonomi, alat pemuas kebutuhan didefinisikan sebagai barang atau jasa yang digunakan manusia untuk menutupi berbagai kebutuhannya.
Lantas, apa saja jenis alat pemuas kebutuhan tersebut?
Berdasarkan catatan Imamul Arifin dan Giana Hadi dalam Membuka Cakrawala Ekonomi Kelas X (2007, hlm. 2), kebutuhan merupakan suatu hal yang diperlukan oleh manusia agar tercapai kesejahteraannya.
Jika tidak terpenuhi, maka bisa berpotensi mengurangi kesejahteraan dan berdampak negatif kepada manusia.
Sebut salah satu contohnya kebutuhan makanan. Manusia memerlukan makan setiap hari untuk mendapatkan energi dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Namun, cara mendapatkan kebutuhan ini adalah menukarnya dengan barang lain atau membeli (dengan alat tukar uang).
Barang atau jasa yang dibeli seseorang untuk memenuhi kebutuhannya ini disebut sebagai alat pemuas kebutuhan.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Selain butuh makan, manusia juga memerlukan beberapa barang atau jasa lain. Satu manusia kadang kebutuhannya berbeda dengan yang lainnya.
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
Berikut ini daftar faktor pembeda kebutuhan manusia (Imamul Arifin & Giana Hadi, 2007, hlm. 4).
- Keadaan Alam: kondisi lingkungan beserta sumber daya yang ada di sekitarnya.
- Agama: kepercayaan dan kebutuhan barang untuk menjalankan ibadahnya.
- Adat Istiadat: tradisi dan kebutuhan barang/jasa untuk menjalankannya.
- Peradaban: zaman yang memaksa manusia untuk meningkatkan/menurunkan kebutuhannya.
Jenis-Jenis Alat Pemuas Kebutuhan
Berdasarkan ungkapan Luvy Sofiah dkk. dalam Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi Kelas VIII (2009, hlm. 3-5), ada beberapa jenis alat pemuas kebutuhan.
Klasifikasi tersebut dibedakan melalui beberapa kategori, misal wujud, kelangkaan, hubungan dengan barang lain, sifat, tujuan, dan kesiapan penggunaan.
1. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Wujud
Pada klasifikasi berdasarkan wujud, ada jenis alat pemuas kebutuhan berupa barang nyata atau barang abstrak.
- Barang nyata/konkret: berbentuk nyata, misalnya pulpen, pensil, buku.
- Barang abstrak: tidak dapat dilihat, kasih sayang orang tua.
2. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kelangkaan
Sementara itu, ada juga jenis alat pemuas kebutuhan berdasarkan kelangkaan barangnya. Di antaranya terdiri dari barang ekonomi dan bebas.
- Barang ekonomi: jumlahnya terbatas dan mesti dibeli dengan harga tinggi, misal buku bacaan.
- Barang bebas: melimpah dan bisa diperoleh tanpa membelinya, contohnya udara.
3. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Hubungan dengan Barang Lain
Pada klasifikasi jenis alat pemuas kebutuhan ini, barang dibagi dengan melihat hubungan suatu barang dengan barang lain. Jenisnya ada dua, subtitusi dan komplementer.
- Barang Substitusi: dapat digantikan barang lain, misalnya daging diganti ikan.
- Barang komplementer: digunakan untuk melengkapi barang lain, contohnya kendaraan butuh bensin.
4. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Sifat
Klasifikasi alat pemuas kebutuhan ini dinilai lewat sifat masing-masing barangnya. Jenisnya ada dua, bergerak dan tetap.
- Barang bergerak: dapat digunakan untuk memperoleh kredit pendek, misalnya perhiasan.
- Barang tetap: dapat dijadikan jaminan jangka panjang, contohnya tanah.
5. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan Penggunaan
Pada kategori ini, alat pemuas kebutuhan dipisahkan berdasarkan tujuannya masing-masing. Di antaranya ada jenis barang konsumsi dan modal.
- Barang konsumsi: bisa dipakai langsung, misalnya baju dan makanan.
- Barang modal: digunakan demi menghasilkan barang yang lain, misalnya traktor.
6. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kesiapan Penggunaan
Berbeda dari alat pemuas kebutuhan sebelumnya, klasifikasi ini dibedakan berdasarkan siap tidaknya barang. Terdapat tiga jenis pada kategori ini, mentah, setengah jadi, dan jadi.
- Barang mentah: perlu diolah untuk memenuhi kebutuhan, contohnya padi.
- Barang setengah jadi: telah diolah namun perlu olahan tambahan, misalnya beras.
- Barang jadi: hasil akhir dari semua pengolahan dan bisa digunakan langsung, contohnya nasi.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno